Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Capharnaum", Kemiskinan dan Eksploitasi Anak dalam Potret Kelam Kehidupan Jalanan

18 Februari 2019   17:17 Diperbarui: 18 Februari 2019   21:07 3110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nadine Labaki(variety.com)
Nadine Labaki(variety.com)
Dalam wawancaranya dengan TheGuardian.com, Nadine menjelaskan bahwa dirinya sangat percaya bahwa film mampu menjadi penggerak perubahan sosial yang cukup efektif. Karena melalui film, penonton akan diberikan pengetahuan secara visual yang pastinya memberikan perspektif yang lebih detail terkait suatu isu sosial yang sedang diangkat.

"I don't know why I was born if no one is going to love me, if no one is going to kiss me before I go to sleep, if I'm going to be beaten up every day."

Kutipan diatas merupakan jawaban salah satu anak jalanan yang diwawancara Nadine terkait pertanyaan bahagiakah mereka masih bisa hidup di dunia. Jawaban yang didominasi kata 'tidak' itulah yang kemudian menjadi inspirasi pembuatan film ini dengan tema gugatan anak pada orangtuanya.

Nadine paham bahwa tak hanya di Lebanon saja namun juga di seluruh dunia, banyak anak-anak yang masih hidup jauh dari kata layak. Jauh dari yang namanya pendidikan, bahkan jauh dari sebuah keluarga yang harmonis. Mereka kerap menjadi survivor dalam kerasnya kehidupan jalanan. Dimana usia mereka sejatinya belum layak untuk mendapatkan hal-hal tersebut.

Tentu saja melalui film ini Nadine ingin menyampaikan sebuah potret jujur kehidupan anak jalanan yang jarang terexpose di media. Nadine ingin melalui film ini banyak orang yang menjadi tahu, sadar bahkan tersentuh hatinya untuk membuat sebuah gerakan perubahan yang konkrit bagi jutaan anak-anak yang perlu diselamatkan di seluruh dunia. 

Penutup

Thewrap.com
Thewrap.com
Film yang begitu sarat akan pesan positif nan inspiratif ini memang belum jelas kabarnya perihal kemungkinan peredarannya secara resmi di tanah air. Praktis, film ini kemudian menjadi semacam harta karun yang hanya bisa dinikmati kala gelaran festival film dilangsungkan. Itupun belum tentu semua festival film menayangkannya.

Pesan saya hanya satu. Tontonlah film ini jika kelak akhirnya diputar di bioskop tanah air, gelaran film festival di daerah anda atau jika kelak ternyata muncul pada platform streaming semisal Netflix, iFlix atau Hooq.

Percayalah, akan banyak perspektif baru seputar kemanusiaan yang akan didapat setelah menyaksikan film ini. Sisi kemanusiaan kita pun seakan diuji setelah melihat pahit dan getir kehidupan jalanan yang ditampilkan dengan sangat jujur ini.

Salam Kompasiana.

Skor: 9/10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun