Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Zion", Sajian Dokumenter Inspiratif untuk Sambut Asian Para Games 2018

26 September 2018   14:32 Diperbarui: 26 September 2018   19:36 1957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang film dokumenter khususnya dokumenter olahraga rasanya tidak akan pernah ada habisnya. Mulai dari cabang olahraga populer seperti sepakbola, basket, rugby, hingga balap sepeda semua memiliki sajian dokumenternya. 

Entah membahas tentang sejarah cabang olahraganya itu sendiri, atlet berprestasi, atau bahkan membahas event khusus seperti piala dunia dan sebagainya. Banyak dari film tersebut yang memorable dan tentu saja menginspirasi siapapun yang menontonnya.

Namun tidak seperti film dokumenter olahraga pada umumnya, film dokumenter yang menyajikan kisah atlet difabel sejatinya tidak begitu banyak. Murderball menjadi salah satu film dokumenter atlet difabel terbaik. Murderball Menyajikan kisah atlet Amerika Serikat yang berjuang di gelaran Paralympic di Athena, Yunani tahun 2004 lalu pada cabang olahraga quad rugby. 

Murderball (rottentomatoes.com)
Murderball (rottentomatoes.com)
Film ini banyak dipuji lantaran menyajikan cerita yang akurat, gaya penceritaan yang baik dan detail, serta tidak menghilangkan unsur fun dari olahraga itu sendiri. Intinya, Murderball tidak mengajak kita untuk merasa "kasihan" dengan atlet difabel tersebut, justru film tersebut sangat menginspirasi dan seakan mampu "menampar" kita yang dianugerahi organ tubuh sempurna namun tidak memiliki semangat yang luar biasa layaknya mereka.

13 tahun sejak Murderball dirilis, akhirnya pada tahun ini kita kembali disuguhi sajian dokumenter atlet difabel lainnya yang tak kalah inspiratif. Namun kali ini datang dari cabang olahraga gulat. Zion merupakan judul film dokumenter tersebut yang juga diambil dari nama tokoh sentral yang ada di film tersebut.

Zion Clark sendiri merupakan atlet peraih medali emas di gelaran Paralympic tahun 2016. Namun justru bukan gulat yang dimenangkannya, melainkan balap kursi roda di nomor 100 dan 400 meter. Film Zion sendiri bukan mengisahkan dirinya kala menjuarai Paralympic, film ini memulai cerita masa muda Zion di dunia gulat tingkat SMU hingga tingkat Distrik, cabor pertama yang digelutinya secara serius, jauh sebelum menyandang status juara Paralympic 2016.

Sinopsis

Bustle.com
Bustle.com

Zion Clark lahir di Columbus, Ohio pada tahun 1997. Dia mengalami Caudal Regression Syndrome, yaitu suatu kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan organ tubuh bagian tengah sampai bawah. Karena kondisinya tersebut, Zion pun lahir tanpa kedua kakinya.Orangtuanya tidak menerima kondisinya, sehingga Zion pun diserahkan ke panti asuhan untuk diadopsi.

 Bakat Zion di cabang olahraga gulat memang sudah terlihat sejak usia 2 tahun. Sejak saat itu pula lah, Zion terus menekuninya dan fokus di olahraga gulat hingga masuk ke sekolah menengah atas di Massillon Washington High School.

Espn.com
Espn.com
Pertemuannya dengan pelatih gulat Massillon, Gil Donahue, mengantarnya untuk menjadi juara di turnamen sekolah yang mengantarnya untuk mengikuti turnamen gulat tingkat distrik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun