Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[REVIEW] Haunted Hotel: Malam Penuh Teror di Hotel Berhantu

8 Februari 2018   12:31 Diperbarui: 8 Februari 2018   12:38 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa lalu, saya mendatangi CGV Blitz Grand Indonesia untuk menghadiri acara screening film Haunted Hotel yang kebetulan tiketnya saya dapat dari teman saya yang memiliki blog film. Hujan yang mengguyur cukup deras tidak menghentikan perjalanan saya kesana. Maklum, dapat studionya lumayan. Gold Class, gratis..hehehe. So, ketika sampai di tempat segera lah saya masuk ke dalam dan menyaksikan film horror yang kabarnya menjadi salah satu film horror terlaris di Malaysia dan China tersebut. So, berikut review film nya.

Haunted Hotel mengangkat fenomena keangkeran hotel Amber Court di Genting Highlands, yang sudah dikenal sebagai salah satu hotel ter-angker di Asia. Banyak kejadian aneh dan juga penampakan di hotel tersebut. Ragam cerita yang beredar tentang sejarah menyeramkannya bangunan itu pun tersebar luas di jagat maya. Bahkan sejak banyak dipublikasikan keangkeran hotel ini lewat berbagai media, justru semakin meningkatkan pengunjung hotel ini. Ada yang hanya sekedar melakukan mistery tripdengan mengunjungi titik-titik angker hotel tersebut atau bahkan bermalam disana hanya untuk merasakan sensasi menginap di hotel berhantu. Dan film ini pun menggunakan lokasi asli tersebut untuk pengambilan gambarnya. Wow, it should be the scariest movie ever right ?

Cerita dimulai dengan sepasang kekasih yaitu Ling (Aom Sushar) dan Jun (Li Chuan), berhasil memenangkan banyak uang dari hasil berjudinya malam itu di sebuah kasino di Genting Highlands. Rasa bahagia becampur khawatir karena membawa uang banyak tersebut membuat mereka ingin cepat-cepat pergi dari tempat itu dan kembali ke KL. Namun sayangnya, di perjalanan mereka justru terhambat oleh hujan lebat dan kabut yang tebal. Bermalam pun menjadi solusi bagi mereka. Namun sayangnya, hotel yang mereka cari untuk menginap pun penuh semua dan hanya tersisa 1, Amber Court Hotel.

Dari awal mereka masuk hotel tersebut, Ling sudah merasakan hawa yang aneh. Dimulai dari nomor kamar yang jika dibaca menjadi kalimat "Mati satu per satu", penampilan tamu hotel yang cukup "aneh", hingga suara dan penampakan-penampakan yang mulai mendatangi Ling dan Jun satu per satu. Teror pun dimulai di malam itu. Teror yang membuat Ling dan Jun frustasi menghadapinya. Apa yang menyebabkan mereka diteror sedemikian hebat ? Bisakah mereka keluar dari hotel tersebut ? Hal inilah yang menjadi inti dari film Haunted Hotel tersebut.

3-300x124-5a7be098cbe52338f2058f33.png
3-300x124-5a7be098cbe52338f2058f33.png
Di awal, film Haunted Hotel ini begitu efektif menyajikan suasana horror bagi penonton. Scoring yang cukup apik membangun suasana menyeramkan ditambah dengan tone film yang cukup gelap, menjadikan film ini cukup menjanjikan di awal. Jumpscarepun cukup digarap dengan baik, meskipun sebenarnya mudah ditebak. Dan kehadiran "cameo"dari hantu lokal yang paling terkenal baik di Malaysia juga Indonesia ini pun menjadikan film ini cukup terlihatfundi awal.

Chemistryyang dibangun oleh Aom Sushar dan Li Chuan lewat karakter Ling dan Jun cukup baik dan cukup berhasil menampilkan layaknya pasangan yang sedang jatuh cinta dan saling melindungi. Meskipun terkadang penyampaiannya terlalu berlebihan.

Namun sayangnya, film ini seperti kehabisan bensin mulai dari pertengahan sampai akhir. Jumpscareyang mudah ditebak, plot twist yang tidak digarap dengan baik bahkan drama bak sinetron Indonesia yang muncul di tengah-tengah adegan seru sudah cukup untuk membuat dahi mengernyit. Bahkan kehadiran drama yang muncul ditengah-tengah adegan tersebut(dan tidak terlalu diperlukan juga sebenarnya), cukup banyak kehadirannya di film ini.Bisa dibilang, film ini merupakan tipikal film horror asia kebanyakan.

Sebenarnya tema film ini cukup menarik. Tidak hanya sekedar horror namun juga bisa dibilang sebagai film pshycological Thrilleryang membawa kita ke pikiran sang tokoh utama lapis demi lapis. Film ini juga menyajikan plot twist yang cukup menarik, namun sayangnya tidak digarap dengan cukup baik dan kuat. Hal inilah yang menyebabkan film ini menyajikan cerita yang seperti dipaksakan, twistnya pun terasa hambar. Banyaknya adegan flashbackyang berfungsi sebagai penjelasan terhadap kejadian sebenarnya pun tidak cukup membantu. Praktis hanya penampilan dari aktris cantik asal Thailand Aom Sushar yang cukup menjanjikan dalam film ini. Penampilannya sebagai seorang gadis yang sangat mencintai kekasihnya namun disaat bersamaan juga menyimpan suatu kisah yang kelam pada dirinya, cukup bisa membuat kita menyadari ada yang "aneh" pada dirinya dan semua teror yang menghinggapinya.

4-300x124-5a7be1155e13730865773334.png
4-300x124-5a7be1155e13730865773334.png
Terlepas dari segala kekurangannya sebagai film horror, nyatanya film ini cukup berhasil dalam peredarannya. Film yang merupakan hasil kerjasama dari 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan China ini memperoleh pendapatan RM 600.000 di Malaysia, dan RM 11 juta di China hanya dalam 4 hari penayangan sejak 19 oct 2017 lalu, sementara budget produksinya hanya RM 4,8 Juta.

So, terlepas dari segala kekurangannya, film ini masih bisa dinikmati sebagai tontonan horror yang ringan dan cukup menghibur untuk disaksikan. Hanya saja jangan terlalu memberi ekspektasi tinggi bahwa film ini akan menghasilkan suasana horror yang sama seperti Ju-On, The Ring, Ladda Land atau bahkan Pengabdi Setan sekalipun.

Selamat menonton !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun