[caption id="attachment_115981" align="aligncenter" width="640" caption="Ilustrasi: Admin/ Shutterstock"][/caption] MERDEKA..!!!! Ya, itulah kata-kata yang sering terdengar di film yang baru saja saya tonton hari ini di bioskop yaitu Hati Merdeka. Film ini merupakan film ketiga dari trilogi merah putih yang sebelumnya telah diputar di bioskop-bioskop tanah air. Jujur saja, sebelumnya saya merasa malas untuk menonton film Indonesia di bioskop..hehe.. Tapi bukan berarti saya tidak cinta dengan film Indonesia, tapi karena akhir-akhir ini setan indonesia mulai menginvasi bioskop sedangkan film bermutu seperti laskar pelangi, nagabonar jadi 2, dan sebagainya sepertinya kalah bersaing dengan setan-setan yang terus menginvasi bioskop-bioskop di tanah air dan khususnya jakarta. Oke, lanjut ke pokok cerita. Hari ini saya memutuskan bermalam mingguan bersama pacar untuk menonton film di bioskop, namun karena film-film asing yang tayang sepertinya kurang "greget" dibandingkan film asing keluaran MPAA yang sekarang sedang diblokir, maka kami berdua memutuskan untuk menonton film Hati Merdeka. Kami memang sangat ingin menonton film ini, karena cerita yang menarik seputar sejarah Indonesia dan ini merupakan film action perang "ledak-ledakan" yang sangat jarang dibuat di Indonesia. Selama ini yang banyak dibuat hanyalah film tentang hantu, percintaan serta drama-drama lainnya yang membutuhkan budget yang tidak terlalu besar. Tapi untuk film ini yang katanya memiliki budget yang tidak sedikit ini untuk menciptakan special effect dari adegan-adegan pertempuran, hal itu sangat menarik bagi kami berdua khususnya saya. :) Selama menonton film ini, kesan pertamanya adalah film ini memang sangat baik untuk kategori film action Indonesia. Dari sudut pengambilan gambar, efek ledakan, adegan fighting sampai suara-suara senapan semuanya sangat baik. Namun ada beberapa adegan yang dirasa kurang "real", sehingga ketika kita menonton, mungkin kita akan berkata sendiri dalam hati seperti : "kok bisa sih ?" "ah keliatan boongnya tuh". Ya mungkin kita akan berkata seperti itu. Tidak ada yang salah memang, namun jadi terkesan seperti film perang milik hollywood dan terasa "kurang Indonesia" dalam beberapa adegan. Selain itu ending yang terkesan antiklimaks untuk ukuran film trilogi juga seperti mengurangi bobot nilai dalam film ini. Namun secara keseluruhan, film ini sangat baik dan layak ditonton. Karena film action dengan tema seperti ini sangat jarang dibuat di Indonesia.Film dengan tema seperti ini banyak dibuat sekitar tahun 70-80an, setelah itu seakan hilang ditelan bumi. Selain itu, film ini juga secara tidak langsung memberikan semangat nasionalis pada penontonnya lewat cerita yang disuguhkan, karena kita bisa melihat bagaimana pahlawan-pahlawan tersebut berperang dan berani mati demi kemerdekaan Indonesia ini, serta melihat kebudayaan serta agama yang beragam dari para tokoh utamanya namun tetap bisa menjadi satu. Dan hal ini terekam pada adegan dimana semua "jagoan" film ini berdoa menurut agama masing-masing demi kesembuhan salah satu teman mereka yang tidak pernah berdoa. Jadi, kalau anda penggemar film dan menginginkan film Indonesia berkualitas, sebaiknya anda menonton film ini. Terlepas dari segala kekurangan yang ada pada film ini, semua elemen di film ini sangat baik dan layak ditonton. Jadi, ayo cepat ke bioskop teman-teman kompasiana dan tonton film ini. MERDEKAAAA !!!! :) Untuk membaca postingan Headline saya lainnya. Enjoy :)Â http://www.kompasiana.com/posts/tags/yonathanhl/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H