Mohon tunggu...
Putu Yonata Udawananda
Putu Yonata Udawananda Mohon Tunggu... Administrasi - Kontributor

Merajut asa dengan rangkaian kalimat

Selanjutnya

Tutup

Bola

Yang Terakhir dan Terbaik untuk Hilton

16 Mei 2020   08:59 Diperbarui: 16 Mei 2020   08:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggemar Ligue 1 memang tak sebanyak penggemar Premier League atau La Liga. Pun juga kiprah para pemainnya. Pemain Ligue 1 yang lebih banyak diikuti umumnya bermain untuk Paris Saint-Gemain, Olympique Lyon, atau Olympique Marseille saja. Namun, pernahkah anda mendengar nama Vitorino Hilton?

Hilton adalah pesepakbola Brasil kelahiran Brasilia. Saat ini Hilton sudah menginjak usia 42 tahun, lebih tua dari Frank Lampard yang kini adalah manajer Chelsea. Meski sudah berkepala empat, pemain yang kerap disapa Vito ini masih mengemban ban kapten dan menjadi sentral lini belakang Montpellier hingga saat ini!

Luar biasanya, Hilton tidak pernah absen dan selalu bermain 90 menit di 28 pertandingan Ligue 1 bersama Montpellier musim ini. Fantastis!

Dalam skema tiga bek tengah, Hilton selalu menjadi bek tengah sentral. Ia kerap bermain bersama Daniel Congre di kiri dan Damien Le Tallec atau Pedro Mendes di sisi kanan. Dalam pimpinannya, Montpellier finis di peringkat ke-8 Ligue 1 musim ini setelah musim 2019/20 ini diputuskan untuk selesai akibat pandemi.

Hilton bergabung dengan Montpellier sejak 2011 saat usianya sudah menginjak 34 tahun. Siapa yang menyangka Hilton masih berseragam Montpellier, atau bahkan menyangka Hilton masih bermain sepakbola hampir 10 tahun setelahnya.

Saat musim pertamanya berseragam Montpellier, pria yang sebelumnya bermain untuk Marseille langsung memberi gebrakan. Musim itu juga Montpellier mengejutkan seantero Eropa. Hilton dkk. keluar sebagai juara Ligue 1 Prancis setelah bersaing ketat dengan PSG. Olivier Giroud yang saat itu masih bermain untuk Montpellier juga keluar sebagai topskorer dengan 21 gol.

Setelahnya, Montpellier tak pernah kembali ke performa terbaiknya, bahkan tak pernah kembali ke kompetisi Eropa. Pemain kaliber seperti Olivier Giroud, Remy Cabella, dan Mapou Yanga-Mbiwa hengkang untuk mencari tantangan yang lebih besar. Begitu juga pemain lain yang tersisihkan dari skuad dan harus meninggalkan Stade de la Mosson markas Montpellier. Namun, Hilton selalu setia memimpin Montpellier dengan ban kapten yang melekat di lengannya.

Lima pergantian pelatih sudah ia rasakan hingga kini. Juga sederet nama tandem di lini belakang. Namun nama Hilton selalu ada di sana dan selalu dipercaya.

Tanggal 15 Mei kemarin, Vito Hilton resmi memperpanjang kontraknya untuk ketujuh kalinya bersama Montpellier. Kontraknya yang akan habis bulan Juni ini diperpanjang hingga Juni 2021. Mungkin akan menjadi kontrak terakhir, namun yang terbaik baginya.

"Ini adalah (perpanjangan kontrak) terbaik karena saya pikir ini akan menjadi yang terakhir untuk saya, tanpa ragu. Ini bahkan melebihi mimpi saya yang ingin mencapai usia 40 dan sekarang mempunyai kesempatan untuk bermain di usia 43 di level tertinggi, itu luar biasa bagi saya. Saya akan menikmati ini sepenuhnya," ucap Hilton setelah perpanjangan kontraknya.

Menjadi yang terbaik belum tentu menjamin seorang pemain mampu bermain di level tertinggi saat berkepala empat. Tak banyak yang seberuntung Hilton yang bisa bermain hingga usia 42. Juga tak banyak yang mampu setia layaknya kesetiaan Hilton untuk Montpellier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun