Mohon tunggu...
Yonas Narenito
Yonas Narenito Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang laki laki desa yang senang mengamati. pernah belajar IT dan mengajar SMP selama 2 tahun yang pada akhirnya lebih senang jadi marketing

Buruh tani....karena sawahnya dah dijual untuk biaya sekolah...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Mobil Murah: Jokowi Benar, Presiden Dikibuli

15 November 2013   08:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:09 2370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mobil Murah kembali menjadi pembicaraan hangat  Kita tentu masih ingat dengan kebijakan mobil murah yang trend dengan istilah  Low cost green car ( LCGC)  seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/77/2013 tentang pengembangan produksi kendaraan bermotor roda empat yang hemat energi dan harga terjangkau.

Saat ini mobil murah sudah diproduksi besar –besaran dan kebanyakan  untuk mobil pribadi. Menurut Chief GroupTreasuru and Investory Relation PT  ASII, Iwan Hadiantoro mengatakan , sejak diluncurkan september 2013 , pesanan mobil murah sudah lebih dari 30 ribu unit dan pangsa pasar terbesar adalah JABODETABEK.

Masih terngiang dalam pikiran kita komentar atau tanggapan dari berbagai pihak perihal mobil murah. Saat  itu Gubernur Jakarta, Jokowi mengatakan Mobil murah akan menambah kemacetan  dan saat ini tidak perlu mobil murah tapi angkutan murah...Sang menteripun menganggap Pak Jokowi bersikap berlebihan soal mobil murah karena menurut pak menteri mobil murah diperuntukan bagi rakyat kecil dan mereka harus diberi kesempatan yang sama untuk merasakan dan memiliki mobil murah. Banyak pula pejabat pejabat lain yang menilai miring komentar Jokowi perihal  mobil murah tidak dibutuhkan namun membutuhkan angkutan murah

Seiring berjalannya waktu lambat laun mobil murah mulai terkuak apa yang disampaikan Jokowi soal angkutan murah bukan mobil murah secara tidak langsung dibenarkan Presiden. Seperti yang beliau sampaiakan dalam Rapat Kabinet paripurna tanggal 14 Nopember 2014

Menurut presiden Presiden  instruksinya tentang mobil murah diperuntukan angkutan pedesaan yang ramah lingkungan namun kenyataannya mobil murah diproduksi justru untuk mobil pribadi. Presiden merasa keberadaan mobil murah sudah melenceng dari tujuan awal dan berharap para menteri bisa menjelaskan.

Menjadi sebuah pertanyan, bagaimana bisa kebijakan seorang menteri bertentangan dengan tujuan dan maksud atasanya? Perlu ditindalanjuti dengan pemeriksaan terhadap menteri ini perihal mobil murah.Semoga ini bukan karena pembangkangan dan bukan karena tidak adanya koordinasi yang baik antara atasan dan bawahan tapi lebih karena pemahaman konsep atasan yang tidak bisa diterima dengan baik oleh para menteri dalam implementasi.

Kalo tujuan awal Presiden membuat mobil murah untuk angkutan pedesaan sementara kebijakan sang menteri untuk mobil pribadi berarti presiden kita sedang dikibuli sang menteri..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun