Asyura atau 10 Muharram dikenal sebagai hari raya anak yatim, sehingga pada hari itu sering dilaksanakan santunan kepada anak yatim. Hal ini dikarenakan keutamaan pada bulan Muharram salah satunya adalah berbagi. Selain itu, terdapat keutamaan lain yaitu mengenai kebaikan mengusap kepala anak yatim. Nahdlatul Ulama (NU) ranting Ambowetan mengadakan "Gebyar Santunan Anak Yatim, Piatu, dan Yatim Piatu" pada Kamis, 27 Juli 2023 Â atau bertepatan dengan 10 Muharram 1445 Hijriyah. Acara ini dimulai pukul 20.00 hingga pukul 23.50 WIB di Mushola An Nur, dusun 3 desa Ambowetan.Â
"Ini udah jadi agenda tahunan desa, Mba. Â Alhamdulillah disini banyak dermawan, jumlah uang yang terkumpul selalu meningkat tiap tahunnya, sehingga harapanya setiap anak yang mendapatkan dana santunan sedikit tercukupi kebutuhannya dan terhibur hatinya. Warga yang ngasih bentuknya ga cuma uang, tapi ada juga yang ngasih barang seperti baju, keperluan sekolah, dll", ungkap bu Hajah Muh selaku bendahara utama gebyar santunan.
Bertajuk "Satu Hati, Satu Keluarga, Bersama Mewarnai Kehidupan Dalam Menggapai Bintang Kesuksesan", acara ini sukses menggalang dana sejumlah Rp 157.940.000 guna menyantuni 38 anak yatim piatu,  23 anak  yatim, dan 15 anak piatu.Â
Adapun susunan acaranya, yaitu pembukaan, pembacaan ayat suci al quran dan sholawat nabi, tahlil, prakata panitia dan sambutan-sambutan, pembagian santunan anak yatim, piatu, dan yatim piatu, mauidhoh hasanah (acara inti), doa, dan penutup. Pada mauidhoh hasanah atau cara inti diisi ceramah oleh K.H. Sukartono dari Tegal. Ditutup dengan ramah tamah, kami dan tamu undangan menikmati hidangan selamatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H