Mohon tunggu...
yona listiana
yona listiana Mohon Tunggu... Desainer - penjahit

suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jagalah Toleransi yang Sudah Kita Bangun, Jangan Merusaknya

6 April 2024   20:23 Diperbarui: 6 April 2024   20:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Negara kita adalah negara majemuk. Tidak saja kerena banyaknya etnis di Indoensia, namun juga keyakinan, bahasa dll. Bahkan ada yang berbeda warna kulit (fisik) dan bahasa daerah yang begitu beragam. Belum ada negara lain yang menyamai Indonesia dalam hal perbedaan ini. Malah ada negara yang punya dua sampai tiga perbedaan namun tidak bisa harmoni.

Untuk bisa harmoni, kita harus bisa bersikap toleran. Agama atau keyakinanpun haruslah tumbuh dengan faham moderat. Karena jika tidak, pertentangnlah yang akan terjadi di bangsa ini.

Sikap moderat ini sudah dipahami oleh penyebar agama Islam di masa lalu seperti wali songo. Wali songo saat itu sudah paham bahwa untuk bisa menyebarkan agama, dengan baik, maka diperlukan sikap dan cara yang baik. Dengan sikap dan cara yang baik, masyarakat pada saat itu menjadi pengikut setia sang wali.

Penyebaran islam dengan memakai akulturasi agama memang sangat tepat dan menunjukkan bahwa tokoh agama terdahulu sangat moderat. Mereka menghargai dan akhirnya "memakai" segala ritual itu untuk penyebaran agama. Sehingga agama Islam menjadi agama dengan umat terbanyak di Indonesia.

Hal itu adalah fakta sehingga jika saat ini ada pihak yang seolah mengingkari moderasi Islam di tanah air, adalah sesuatu yang salah. Beberapa pihak yang sering menonjolkan pemurnian agama itu seringkali bersikap dan betindak keras terhadap pihak-pihak yang moderat dengan dalih bahwa itu adalah budaya (Nusantara) dan tidak ada dalam ajaran islam di negara asalnya.

Bahkan pihak-pihak ini seringkali menafikan (mengabaikan ) toleransi yang sudah terbangun dengan baik di Indonesia. Jika kita ke beberapa daerah pelosok di Jawa Tengah maupun Jawa Timur, banyak sekali toleransi agama diperlihatkan penduduk setempat. Islam dengan Katolik, atau Islam dengan Protestan dengan Hindu dan Islam. Bahkan melalui media-media, angka toleransi di Bali cukup tinggi. Ini tidak sekadar data, namun beberapa orang yang pernah tinggal di sana mengakui hal itu.

Tolong perkuat rasa toleran yang sudah kita miliki ini dan bukan merusaknya dengan ajaran transnasional yang merusak bukan saja citra agama namun juga hubungan horizontal dengan sesama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun