Mohon tunggu...
yona listiana
yona listiana Mohon Tunggu... Desainer - penjahit

suka mancing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siasat Pemecah Belah

25 Februari 2023   22:07 Diperbarui: 25 Februari 2023   22:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bangsa, mungkin kita patut bersyukur dianugerahi negara yang sangat Indah. Cuaca hangat sepanjang masa, kekayaan etnis dan sumber alam yang sangat kaya raya. Bahkan dunia global menyebut kita sebagai bangsa dengan laboratorium pluralisme yang paling "kaya " di dunia. Kaya di sini maksudnya adalah banyaknya perbedaan yang kita punya, dan perbedaan itu sangat Indah.

Hanya saja, meningkatnya kualitas demokrasi dan kemajuan teknologi berdampak berbeda bagi kita. Sebagian orang merasa bahwa perbedaan yang seharusnya Indah dan kita nikmati sebagai perbedaan yang memperkaya budaya, dilihat sebagai penghalang atau penganggu. Mereka mengimpikan kebangsaan yang homogen yang jelas   berbeda dari roh kebangsaan kita.

Indonesia yang ada dari basis Nusantara saat Majapahit dan Sriwijaya yang jaya dan dikenal sebagai bangsa besar, memiliki rentang geografis yang panjang dan besar . Sehingga mau tidak mau negara kita punya perbedaan etnis yang banyak.

Perbedaan ini kemudian diolah menjadi siasat oleh beberapa pihak sehingga menjadi alat pemecah bangsa yang besar ini. Konyolnya mereka memecah bangsa besar ini demi meraih kekuasaan selama lima tahun. Kita tentu bisa menujukkan beberapa pesta demokrasi yang memakai politik identitas untuk membelah kelompok satu dengan kelompok lain.

Kondisi ini tentu saja mengundah reaksi dari masyarakat global. Kita sempat menjadi bahan pergunjungan bahkan pembicaraan dunia internasional. Saat mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Indonesia beberapa tahun lalu, dia menyoroti tentang Pilkada Jakarta yang sarat dengan politik identitas.

AS juga mengalami hal yang sama, tapi perbedaan di AS jauh lebih sedikit dari kita sehingga lebih bisa diorganisir untuk memperbaikinya. Sedang kita punya perbedaan yang lebih kompleks ditambah dengan tingkat Pendidikan yang masih rendah. Sehingga dampak dan penangannya juga lebih sulit dan lama. Kita bisa melihat saat Pilkada Jakarta tahun 2017 yang sangat memecah belah warga .

Sebuah keluarga bisa saling bemusuhan, hanya karena perbedaan pilihan politik. Persahabatan bisa rontok, karena mengidolai calon yang berbeda.

Sudah seharusnya kita mengakhiri semuanya itu dan Kembali melihat perbedaan sebagai sesuatu yang wajar dimiliki oleh bangsa kita. Kita jangan terjebak pada siasar pemecah belah bangsa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun