Partai besar dan memenangi dua Pemilihan Umum tak berarti bisa memberikan contoh elok. Ini tepat ditujukan bagi Partai Demokrat berlambang mercy biru, jelang Pemilu.
Secara mengejutkan pada hari Selasa (8/4/2014)Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mendatangi press room Nusantara III DPR RI yang terletak di lantai satu Gedung Nusantara I DPR. Menteri Koperasi dan UKM itu didampingi oleh dua orang ajudannya.
Meski masa tenang jelang pemilihan legislatif (pileg) dan DPR sedang dalam status reses, Syarief menyempatkan diri berkampanye dengan mengajak generasi muda termasuk wartawan untuk mencoblos Partai Demokrat dan tidak masuk ke golongan putih (golput).
"Besok datang ke TPS, pilih partai saya (Demokrat) ya," kata Syarief sambil mengangkat tangan dan menunjuk dadanya. Dia melakukan itu tanpa malu-malu dihadapan puluhan wartawan yang ngepos di DPR.
Syarief mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi Pileg 9 April 2014. "Sekarang tentu kita harus berdoa kepada Allah. Kita sudah berbuat terbaik, maksimal, sesuai dengan perencanaan. Mudah-mudahan yang terbaik itu diberikan kemudahan," ujarnya.
Agak panjang Syarief yang anaknya terjerat korupsi videotron berkampanye soal partainya itu. Menurut dia, masyarakat sudah tahu bahwa partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu sudah bekerja keras dan semua jajaran partai komitmen memenangkan pemilu. Partai Demokrat kini punya 150 anggota yang duduk di parlemen. Beberapa diantaranya sudah masuk penjara dan dan tengah diproses untuk kasus korupsi.
Kampanye gamblangnya di pressroom itu membuat wartawan DPR terkesiap. Elokkah seorang ketua harian partai besar bersikap seperti itu ?
[caption id="attachment_302423" align="aligncenter" width="530" caption="Syarief Hasan/ Vivanews.com"][/caption]
