Beredarnya obat-obat palsu di Indonesia membuat kita harus bijak dalam memilih dan menggunakan obat-obatan terkhusunya dalam berswamedikasi (pengobatan sendiri).
Informasi yang didapat dari berita, pada bulan Januari 2023 lalu, ditemukan obat-obatan palsu dengan jumlah sebanyak 430 butir.
Sebenarnya ini bukan kasus baru, ini adalah permasalahan yang sudah bertahun-tahun kita hadapi.
Obat palsu merupakan tiruan dari obat asli atau bisa saja zat aktifnya diganti dan yang sudah pasti tidak memiliki khasiat seperti obat asli serta obat tersebut tidak diketahui kandungannya apa saja.
Apa dampak dari mengonsumsi obat-obat palsu? Dampaknya beragam tergantung kandungan, komposisi dan kondisi obat, serta penyakit yang diderita konsumen.
Bagi pasien yang perlu pengobatan segera atau penderita penyakit kronis, seperti penyakit jantung, mengonsumsi obat palsu yang tak ada zat aktifnya, misal berisi tepung saja, sama dengan tak minum obat. Itu bisa membuat penyakit yang diderita makin parah, dan menimbulkan komplikasi, ditambah lagi obat-obatan tersebut yang tidak sesuai dengan ketentuan akan berefek pada fungsi hati dan ginjal. (Kompas.com.Efek Obat Palsu Bagi Kesehatan. 9 Agustus 2016)."
"Cek KLIK" adalah sebuah slogan dari BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Â sebagai salah satu cara untuk mewaspadai obat-obat palsu. Yaitu dengan Cek:
K = Kemasan
Memastikan apakah kemasannya dalam keadaan baik atau tidak. Tersegel atau tidak, pudar atau tidak.
L = Label
Terdapat informasi lengkap tentang obat tersebut seperti indikasi, aturan pakai, efek samping, kontra indikasi, cara penyimpanan, Â diproduksi oleh pabrik mana, dan informasi lainnya.
I = Ijin Edar
Setiap obat memiliki ijin edar, oleh karena itu jika obat yang dibeli tidak memiliki ijin edar, perlu kita waspadai. Untuk memastikan apakah obat ini memiliki ijin edar atau tidak, bisa mengecek di aplikasi "Cek Bpom." Pastikan obatnya sudah terdaftar.
K = Kadaluwarsa
Jangan lupa untuk selalu mengecek tanggal kadaluarsa pada obat atau bahkan produk-produk lainnya seperti makanan dan minuman sebelum dikonsumsi.Â
Untuk itu penting sekali bagaimana kita mendapatkan/memperoleh obat-obatan. Tempat yang aman adalah di fasilitas kesehatan seperti di apotek, rumah sakit, dan toko obat berizin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H