Seorang janda tua dengan rambut yang kusut. Baju yang kotor dan lusuh terbaring tidur di atas makam, menatap langit dengan deraian air mata.
Datanglah seorang malaikat di samping makam
bertanya dengan suara menggelegar
Siapakah yang ibu tangisi?
Apakah suamimu yang 18 tahun lalu pergi?
Si janda tua itu kaget
Jangan lagi kau tangisi suamimu, dia sudah bersama kami
Si janda tua itu membisu
Kalau bukan suamimu, siapa yang kau ratapi?
Sontak si janda tua itu dari tidurnya,
Anakku yang pergi tak kunjung kembali
tapi yang kutangisi bukan kepergianya
Mengapa dengan mudah ia pergi dan masih begitu muda dia meninggalkanku?
Suamiku sudah cukup umur dan sudah lama menemaniku.
Sang Malaikat menanggapinya
Anakmu belum bersama kami, Ia masih mengembara di bumi untuk menuntut keadilan
Saya telah menitipkan sebilah pedang di tangan kanannya
Sekarang pergi dan jangan lagi meratapinya
Wartakan hal ini kepada semua orang bahwa kebenaran adalah milikmu dan keadilan ada ditanganku".
Selasa, 4 Mei 2021
Yosef Mosa