Mohon tunggu...
Yolis Syalala
Yolis Syalala Mohon Tunggu... Administrasi - Pengacara jalanan

Saya adalah suara-suara sunyi dari guru honorer dan pekerja honorer lainnya.Selain itu saya adalah seorang pengacara jalanan yang sedikit suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Revisi UU ASN Itu Bohong Bagian 2

15 November 2016   13:28 Diperbarui: 15 November 2016   13:52 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terkait masalah isu ada yg menyatakan bahwa apa yg saya sampaikan tdk benar adanya ?, sedikit banyak saya memahami etika menyampaikan pendapat, kita di batasi oleh aturan per UU an. Jika apa yg sya sampaikan adalah berita hoax , pidana bisa menjerat saya. Ini menyangkut pernyataan penyelenggara negara dan institusi lembaga tinggi negara. 

Prinsip sya begini" jangan pernah menutupi sekecil apapun suatu kebenaran..katakan pahit jika itu memang pahit, kalaulah berita ini salah. Berarti pak arteria dahlan salah dlm menyampaikan karena apa yg saya sampaikan ke kawan2' adalah apa yg di sampaikan oleh beliau.

Bukan yolis namanya jika tak ada kata pedas di dalamnya : berikut pedas itu sya sampaikan semoga bermanfaat 

1. Kenapa ada segelintir HONORER ,yg terganggu dgn penyampaian masalah revisi uu asn itu tdk ada ? Bahkan media, satupun tdk ada memberitakan ini. Tdk seramai berita " uu asn yg masuk prolegnas" beberapa bulan lalu? Ada apa denganmu , media dan HONORER itu sendiri ? 

2. Apakah ada HONORER yg bermain dgn mengharap uu ASN Ini di revisi. ? Hingga mati matian mereka menuding saya menyampaikan berita BOHONG.

Tdk usah beralibi dan merasa bersih diri..klo pak arteria dahlan mengatakan "pak menteri sya punya data mafia pns di daerah" mohon ini diselesaikan krna banyak yg bermain di sini pak menteri "

Ingat saudaraku, catat ya sya juga punya data hon k2 yg gagal test lalu mereka si hipnonotis dgn di imingingi masuk kuota tambahan, 30 sampai 60 juta utk masuk kuota tahap 2 ( menurut bahasa mereka ) lalu nama mereka tak kunjung diumumkan. Kwitansi, bukti setor sya pegang. Agar tidak menimbulkan fitnah

Intinya ini faktual. Bukan " KATANYA"

Mengapa saya kemukakan dan kenapa data ini sampai ke tangan saya. Krn di antara mereka dlu pernah berjuang bersama sya. Lama tak terdengar mereka menelpon Minta saran thdp masalah ini. Sayapun mengarahkan utk membawa ini ke pihak berwajib. Dan skrg sdg proses penyelidikan.

SEHARUSNYA. Saya tolak lah. kasarnya mereka sdh menghianati perjuangan kita, coba kalau mereka lolos semua, apa mungkin dia akan memberi tahu saya tentang ini ?

TAPI sebagai seorang kawan aku harus menerima pengakuan kekeliruan mereka, dan meminta saran, saya arahkan mereka ke jalan yg semestinya dan menuntut uang mereka segera dikembalikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun