Â
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi
Berjuta kepala tertunduk haru
....
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkafan doa
Dari kami yang merindukan orang sepertimu
Judul tulisan ini sepertinya tidak nyambung dengan kutipan syair. Sebenarnya apa yang mau disampaikan lewat tulisan ini? Baiklah. Memang judul tulisan tidak sealur dengan kutipan. Tapi keduanya saling menopang. Keduangnya saling melengkapi.
Judul: Praat als een kip zonder kop berasal dari bahasa Belanda. Artinya: berbicara seperti ayam tanpa kepala. Yakni berbicara dengan tidak ada isinya sama sekali. Omongan yang tidak konek, omongan tak bermakna yang tidak membawa manfaat apa pun. Kekira begitu maksud kalimat Belanda tadi.