Â
Manusia telah diberi kebebasan berkehendak oleh Sang Pencipta untuk mengatur segala yang diperlu. Apa saja yang ingin dicapai diraih, manusia bebas mengkreasikan dan mengaturnya. Termasuk untuk menata waktu.
Tuhan telah mengaruniakan 24 jam setiap hari bagi semua orang. Semua memperoleh waktu yang sama. Yang tidak sama adalah bagaimana cara masing-masing orang mengelolanya. Supaya dengan demikian ada jejak perputaran waktu yang tertoreh nyata berupa karya yang menyejarah.
Menulis adalah salah satu karya nyata yang bisa menyejarah bagi generasi selanjutnya. Dia akan ada jika generasi yang sekarang menorehkannya. Mencatatkan apa saja yang bermanfaat bagi angkatan sesudah yang ada kini. Yaitu bagi mereka yang akan datang.
Segala informasi yang tercatat menjadi berita dan pengetahuan yang bermanfaat. Artinya informasi itu dapat membangun harkat kemanusiaan anak bangsa. Bila dapat membentuk kepribadian orang lain, ia bermanfaat.
Sehubungan dengan kapan sebaiknya menulis, sangat relatif. Kembali kepada pribadi yang melakoninya. Kebiasaan memanfaatkan waktu dari pribadi orang per orang yang bisa memutuskan kapan waktu terbaik baginya. Kembali ke individu masing-masing.
Setiap orang memiliki waktu terbaiknya. Ada yang menulis di pagi hari saat orang-orang masih terlelap. Ada yang nyaman mengeluarkan isi hati dan pikirannya saat siang, di sela-sela masa sibuk.Â
Tak sedikit pula yang kreatif berkarya di malam hari sebelum tidur ketika orang lain sudah memeluk guling. Waktu itu mereka tetapkan sebagai saat terbaik untuk berekspresi menuangkan segala yang terkandung di benak.
Kalau saya, bebas. Artinya tidak ada waktu khusus kapan harus menulis. Suatu ide tidak terprediksi datangnya. Dia bisa datang kapan saja seturut stimulus yang memuluskannya. Maka kapan saja ide itu datang, saya tulis. Entah menorehkannya di kertas, notes, atau telepon pintar.
Jadi tidak ada resep khusus yang paling valid solid tentang kapan harus mulai menulis. Sebab semua waktu bisa menjadi saat yang tepat untuk menulis. Jadi menulislah sekarang! Menulislah hari ini saat ini juga.Â
Jangan membiarkan diri terus bertawar menawar dengan: Besoklah. Nanti saja atau kapan-kapan deh soalnya lagi sibuk. Tidak ada waktu.