Banyak orang hanya berfokus pada good corporate governance. Mereka juga cukup memberi perhaitan pada good corporate culture. Tapi jarang atau mungkin tidak pernah mengacuhkan dan membahas good personal culture.
Good corporate governance (GCG) atau tata kelola lembaga yang baik. Good corporate culture (GCC) atau budaya lembaga yang baik. Sedangkan good personal culture (GPC) adalah budaya pibadi yang baik.
Saya menemukan pengertian GCG dan GCC dalam Wikipedia. Sementara GPC tidak saya temukan. Berikut penjelasannya.
Good corporate governance (GCG) atau tata kelola lembaga yang baik adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.
Sederhananya, GCG adalah cara menyelenggarakan mekanisme kerja dalam sebuah lembaga. Cara melaksanakan tata kerja sesuai mekanisme yang ditetapkan hingga menghasilkan sesuatu. Sesuatu yang menjadi tujuan akhir lembaga tersebut.
Di dalam Wikipedia dipakai kata perusahaan untuk istilah corporate. Tetapi saya sengaja menerjemahkannya dengan kata lembaga. Saya lebih cenderung menggunakan kata lembaga dalam konteks ini. Bukan perusahaan. Sebab kata lembaga lebih umum diberlakukan dibanding kata perusahaan. Â
Kenapa saya lebih cenderung menggunakan kata lembaga dibanding perusahaan? Karena perusahaan adalah lembaga. Tapi lembaga bukanlah perusahaan. Sebagai misal. Sekolah, perguruan tinggi, kantor, organisasi keagamaan, atau juga organisasi kemasyarakatan adalah lembaga. Bukan perusahaan.
Apa yang membuat sebuah lembaga terkelola dengan baik? Ada beberapa unsur yang harus diterapkan secara ketat dan dengan kesadaran penuh. Unsur-unsurnya yaitu: Transparansi, independensi, akuntabilitas, responsibilitas, dan keadilan.
Tranparansi adalah unsur atau faktor yang mengedepankan keterbukaan. Penyelenggaraan sebuah lembaga harus didasari mental keterbukaan. Tidak boleh menyembunyikan sesuatu yang seharusnya diketahui public dalam lembaga tersebut.
Independensi adalah kebebasan berkarya atau bekerja yang terikat pada aturan yang diberlakukan. Aturan yang menjadi pegangan setiap individu dalam melaksanakan tugasnya. Tugas yang diemban demi mencapai tujuan lembaga tersebut.
Akuntabilitas adalah unsur tanggung jawab dalam hal keuangan. Yaitu keuangan yang dipercayakan kepada individu atau bagian tertentu untuk dikelola. Yakni mengelola keuangan untuk mencapai tujuan lembaga tentunya.