Jadi awalnya aku tahu ada Museum Olahraga di Surabaya itu sewaktu meet up sama teman-teman. Tanggal 27 Agustus kemarin kebetulan ada Local Guides Regional Meet Up. Entah kenapa, secara ajaib aku bisa ikut acaranya. Padahal sudah lama vacum di grupnya, sepertinya memang sudah jalannya harus kenal lebih dekat lagi dengan para Local Guides lainnya.
Acaranya waktu itu di Cafe Bodrie. Setelah perkenalan dan lain-lain, ternyata dilanjut dengan kegiatan di luar cafe. Karena persiapanku serba mendadak, jadinya kurang fokus juga tujuannya kemana waktu itu. Jadi ceritanya, aku mengikuti teman-teman Local Guides yang lain. Sampai akhirnya muncullah bangunan itu di hadapanku. Sempat terpesona juga dengan arsitekturnya. Megah, menurutku, dan warna merah batanya itu terlihat anggun buatku
Museum Olahraga Surabaya
Bangunannya bagus sekali. Bergaya gedung di zaman kolonial Belanda. Warna merahnya juga unik, menambah kesan anggun dan eksotis. Aku makin terpesona setelah menyadari kalau bangunan tersebut adalah museum olahraga. Wow, ternyata di Surabaya ada museum olahraga! Jujur, seumur-umur baru kali itu aku sadar keberadaan museum olahraga. Walaupun sebenarnya beberapa tahun terakhir ini jadi rutin jalan kaki dan sepedahan, tetap saja aku tidak pernah menyadari kalau museum olahraga itu ada.
Singkat cerita, kami para Local Guide dikumpulkan dahulu di depan pintu masuk. Kemudian ada guide yang memberikan penjelasan singkat tentang Museum Olahraga Surabaya ini. Di sini juga aku baru tahu, kalau ingin mengunjungi museum ini harus daftar lewat website terlebih dahulu. Dan sewaktu masuk itu tidak boleh bergerombol. Nanti Guide yang mengatur per berapa orang yang boleh masuk.
Mataku berkeliling memperhatikan, sambil mendengarkan penjelasan guide tentang museum yang diresmikan tanggal 8 Mei 2021 ini. Di samping museum ada sebuah lapangan. Mendengar penjelasan guide, nama lapangannya itu THOR. Menurutku lapangannya bagus. Selain sering digunakan masyarakat untuk berolahraga. Lapangan THOR juga sering digunakan tim nasional dan klub Persebaya latihan.
Lokasi Museum Olahraga
Jadi museum olahraga ini letaknya di Jalan Indragiri No. 6 Surabaya. Posisinya di seberang Cafe Bodrie. Di sekitar museum juga banyak warung-warung yang menjual makanan. Karena hobiku kuliner, jadinya langsung sigap mencari tempat jajan. Siapa tahu nanti aku sengaja olahraga di Lapangan Thor kan?
Jam Buka Museum
Museum buka dari pukul 08.00-17.00. Terus jam berkunjungnya itu dibagi tiga sesi, 08.00-10.00, 10.00-12.00, 12.00-15.00, dan tiap sesi dibatasi 72 orang saja. Untuk yang sudah memesan tiket via web harus datang tepat waktu. Telat sedikit saja tiketnya tidak bisa discan. Kalau telat harus pesan tiket lagi untuk sesi berikutnya. Walaupun tiketnya gratis tetap saja datangnya harus tepat waktu.
Transportasi
Untuk mencapai museum olahraga ini tidak sulit. Untuk yang menggunakan kendaraan pribadi bisa mengikuti rute di Maps. Bagi yang naik kendaraan umum bisa naik Trans Semanggi, lalu turun di halte Indragiri atau Adityawarman. Memang jalannya lumayan sekitar 1 kilometer dari halte, tapi anggap saja olahraga. Sayangnya, waktu kemarin itu aku naik ojol. Informasi bisa naik Trans Semanggi telat aku terima, padahal lebih enak naik Trans saja.
Koleksi Museum
Museumnya terdiri dari lantai bawah dan atas. Koleksinya banyak dan lumayan lengkap menurutku. Benda-benda koleksinya seperti medali, piala dan alat-alat olahraga para atlet berprestasi dari berbagai cabang olahraga, berupa replika ataupun asli. Senang sekali ketika melihat ada medali olahraga tradisional pencak silat. Ada juga permainan tradisonal yang dipamerkan.