Mohon tunggu...
Yola Widya
Yola Widya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penyuka kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip

Serunya Mudik di Perantauan

6 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 6 Mei 2023   08:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkonten ria berkat IndiHome (dokumen pribadi)

Ini adalah kali kedua saya berlebaran di perantauan. Setelah sempat pulang ke kampung halaman di awal ramadan, kali ini saya memutuskan untuk mudik ke kota sebelah. Jadilah dua hari sebelum lebaran saya mudik ke Kediri. Vibes-nya berbeda dengan ketika mudik di Jawa Barat, karena kemarin saya berangkat dari Surabaya yang notabene merupakan ibukota Jawa Timur. Perjuangan mendapatkan bus, berdesakan, bahkan sempat terkena ancaman tidak dapat tempat duduk, benar-benar saya alami sewaktu mudik kemarin. Alhamdulilah, perjalanan ke kota sebelah lancar dan saya tiba sesuai dengan jadwal.

Sebelumnya saya sudah menyewa tempat yang akan ditinggali selama 10 hari. Dan sengaja saya mencari tempat di daerah kabupaten karena ingin merasakan nuansa lebaran yang berbeda. Tahun lalu saya merayakan Idul Fitri di pusat kota. Benar-benar ramai, terutama di mesjid agung. Malam takbiran jadi terasa sangat syahdu begitu gema takbir dikumandangkan. Karena itu saya ingin tahu seperti apa rasanya lebaran di desa.

Momen Seru dan Unik Lebaran Di Desa

Berbeda sekali rasanya lebaran di desa dan di kota. Di kota setelah selesai salat Ied tidak seramai di desa. Kebetulan kemarin saya berkunjung ke desa di daerah Kandat. Nuansa kekeluargaannya terasa sekali di sana. 

Takbir Keliling

Di malam takbiran ada takbir keliling yang tidak biasa. Setiap desa ada perwakilan untuk ikut takbir keliling. Terus yang luar biasanya, hampir di setiap kendaraan ada sound system  yang mengumandangkan takbir.

Salat Ied

Salat Ied biasanya dilakukan di musala atau masjid yang ada di daerah masing-masing. Sedikit berbeda dengan kampung halaman saya yang bisa diadakan di lapangan yang dapat menampung banyak jamaah.

Budaya Bertamu

Di desa itu walaupun sudah salaman seusai selesai salat Ied tetap saja dilanjutkan dengan bertamu ke rumah-rumah. Uniknya, yang rumahnya dikunjungi pasti balas mengunjungi lagi di waktu berbeda. Benar-benar terasa sekali kekeluargaannya.

Tidak Ada Ketupat

Biasanya lebaran itu identik dengan ketupat, terutama hari pertama dan kedua. Sayangnya, ketupat di sini hanya bisa ditemukan di hari ke-7 lebaran.

Untung Ada IndiHome

Berkonten ria berkat IndiHome (dokumen pribadi)
Berkonten ria berkat IndiHome (dokumen pribadi)

Beruntungnya jaringan internet di desa tetap kencang. IndiHome sebagai internet provider terpercaya memudahkan saya membuat konten selama mudik di desa. Di tempat kemarin nyaris saya tidak kesulitan mencari jaringan internet yang kencang. Karena banyak tempat yang menyediakan WIFI Corner, seperti cafe dan warung kopi.

Walaupun di desa, kecepatan dan kestabilan internet IndiHome dapat diandalkan. Produk dari Telkom Indonesia ini memang telah menjadi andalan internet rumah. Berbagai kegiatan saya selama lebaran dan traveling dapat dibagikan dengan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun