Mohon tunggu...
Yolanda Octavia
Yolanda Octavia Mohon Tunggu... pegawai negeri -

ibu rumah tangga dengan 3 bocah, yang sehari-hari bekerja sebagai abdi masyarakat, yang di sela-sela rutinitas selalu berusaha untuk belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Ini 8 Maret "Hanya" Hari Perempuan Sedunia

8 Maret 2011   04:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:58 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1299557980369768775

Jika menoleh dari sejarahnya, peringatan hari perempuan sedunia yang untuk pertama kali diperingati di Amerika pada tahun 1909 ini, merupakan tonggak lahirnya perjuangan kaum wanita dalam perjuangannya menegakkan hak-hak kemerdekaan, kesetaraan dan pengakuan terhadap kaum wanita. selintas dari sejarah hari perempuan sedunia merupakan sebuah perjalanan panjang selama berabad lamanya dari kaum perempuan biasa dalam perjuangannya yang menorehkan sejarah. perjuangan perempuan memang belum membuahkan kemerdekaan. perjuangan perempuan adalah sejarah perjuangan terpanjang hingga saat ini. perempuan adalah simbol keindahan, tapi perempuan juga adalah simbol kekerasan dan pelecehan. setiap saat, di setiap selahan bumi ini ada kekerasan, penyiksaan, pelecehan dan diskriminasi terhadap kaum perempuan. meskipun begitu banyak suara-suara dan aspirasi-aspirasi yang meneriakkan kesamaan gender dan anti diskriminasi terhadap perempuan dan kelompok minoritas tertentu, tetapi semakin kencang teriakkan itu, semakin banyak pula perempuan-perempuan terakiti dan termarginal. dari beberapa peringatan-peringatan penting di dunia, mungkin hari peringatan perempuan sedunia yang jatuh pada hari ini kurang ber-gaung diantara ramainya isu-isu dan polemik yang ada di negeri ini. namun, seperti halnya beberapa peringatan-peringatan lainnya yang hanya sebatas dilalui dan dirayakan dengan orasi dan aksi demonstrasi di jalan-jalan, betapa hal ini justru semakin menutup mata para petinggi negeri ini. dari sekian banyak lembaga dan organisasi yang berkomitmen demi memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, tidakkah suara-suara mereka akan melahirkan sebuah ketegasan dan aturan yang "sedikit lebih keras" untuk membuat jera para pelaku dan pengambik hak-hak perempuan itu. perempuan-perempuan kita banyak yang meregang nyawa dan merintih kesakitan di negeri orang. perempuan-perempuan kita banyak yang menderita di sekitar kita pun...buatlah setiap peringatan-peringatan ini sebuah simbol untuk melahirkan kebijakan baru yang lebih melindungi...sedikit pun tidak apa-apa...asalkan lebih membuat perempuan kita merasa nyaman dan percaya diri, bahwa sesungguhnya perempuan adalah benar-benar simbol keindahan. bukan simbol-sombol negatif lainnya. janganlah sia-siakan setiap peringatan...karena hari ini, peringatan ini, dalam sejarah telah di torehkan dengan tetesan darah dan air mata perjuangan kaum perempuan, saudara-saudara kita...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun