Kota Pekanbaru merupakan ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Riau. Kota ini merupakan kota yang terkenal akan perdagangan dan jasanya. Saat ini, dunia usaha dalam bidang kuliner di Kota Pekanbaru sedang berkembang sangat pesat. Mulai dari usaha baru, usaha yang sudah ada kemudian melakukan ekspansi, maupun kuliner modern makanan siap saji (fast food) masyarakat karena makanan tradisional menyimpan berbagai khasiat dan kandungan yang menyehatkan tubuh seperti rendah lemak dan lebih alami atau non kimiawi karena dibuat dengan rempah-rempah alami dibandingkan dengan makan cepat saji (fast food) yang kebanyakan terbuat dari bahan-bahan kimiawi yang dapat merusak kesehatan tubuh. Hal inilah yang membuat masyarakat sadar dan beralih menuju ke kehidupan yang lebih sehat. Ada beberapa hal yang biasanya dicari oleh para wisatawan jika berkunjung ke Pekanbaru yaitu masakan khas Pekanbaru.
Pada umumnya masakan khas menjadi makanan suguhan harian di rumah tangga, warung, rumah makan, dan hotel. Akan tetapi, ada makanan yang disuguhkan hanya pada waktu tertentu atau acara tertentu. Masakan tradisional Riau terkenal dengan pencampuran rasa asin, asam dan pedas. Asam pedas memang sudah terkenal sebagai masakan khas Melayu Riau. Masakan ini dianggap hidangan berkelas yang sangat pantas disajikan dalam acara-acara resmi, baik acara adat maupun acara pemerintahan. Bahan utama asam pedas adalah ikan, ikan yang dimasak menjadi asam pedas adalah ikan sungai yang memiliki daging tebal, seperti ikan baung, patin, tapa, dan selais. Masakan ini tergolong masakan berkuah, seperti gulai sehingga banyak juga yang menyebutnya gulai asam pedas. Perbedaan asam pedas dan gulai bagi orang Melayu adalah asam pedas tidak bersantan, sedangkan gulai dimasak dengan kuah santan.
Provinsi Riau memiliki ciri khas masakan Melayu, yaitu dengan ciri utamanya menggunakan rempah-rempah yang cukup banyak, dan santan juga penting dalam memberikan cita rasa hidangan Melayu yang kaya dan juga mengentalkan hidangannya. Bahan utama lauk pauk khas Melayu Riau dominan dengan bahan hewani, terutama ikan, karena keadaan geografisnya yang dapat menjadikan Riau kaya akan hasil perairan. Provinsi Riau memiliki tiga macam lauk pauk, yaitu lauk pauk basah, lauk pauk berkuah sedikit dan lauk pauk kering. Asam pedas ikan patin termasuk lauk pauk basah. Asam pedas ikan patin adalah makanan tradisional khas Riau yang memiliki cita rasa asam yang segar yang berasal dari asam kandis dan belimbing wuluh, dan rasa pedas yang berasal dari cabai. Standardisasi resep asam pedas ikan patin khas Riau memiliki resep baku yang tersedia di beberapa buku resep. Standardisasi resep adalah formula resep yang berfungsi sebagai mempertahankan resep baku agar tidak berubah dari segi cita rasanya, memberikan kemudahan dalam proses pembuatan dan dapat menganalisa biaya bahan makanan dalam satu resep. Untuk mendapatkan standardisasi resep yang benar, komponen yang perlu diperhatikan adalah resep baku, takaran baku per porsi, berat bahan bersih, dan konversi resep. Langkah yang perlu dilakukan untuk mendapatkan proses standardisasi resep ialah dengan melakukan triangulasi dari beberapa buku resep, lalu mengambil salah satu buku hasil triangulasi untuk diuji coba, setelah itu resep diubah apabila hasil uji coba masih kurang hingga mendapatkan formula yang terbaik.
Makanan tradisional seperti Asam Pedas Ikan Patin ini merupakan salah satu aset budaya bangsa yang perlu dilestarikan, supaya keberadaannya tetap langgeng/tidak punah karena peradaban dan kemajuan teknologi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan makanan tradisional adalah dengan penggalian jenis-jenis makanan tradisional yang ada, kemudian dilakukan pengembangan dari jenis makanan tersebut agar lebih menarik dan diminati tanpa mengurangi keaslian dari makanan tradisional. Penggalian jenis makanan tradisional dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan pada generasi muda tentang berbagai cara/teknik olah dari masing- masing makanan tradisional.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk pengembangan produksi makanan tradisional Pekanbaru khususnya Restoran Pondok Patin HM Yunus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada pada saat ini. Kuliner adalah makanan dan aspek yang terkait dengan makanan mulai dari proses pengadaan, persiapan, dan pengolahan bahan pangan menjadi makanan, dan penyajiannya untuk siap dikonsumsi. Kuliner yang ada di suatu tempat dapat menarik minat turis domestik dan manca negara untuk mengonsumsinya dilihat dari bagaimana cara suatu restoran dalam penyajian Asam Pedas Ikan Patin sehingga menimbulkan suatu keunikan yang bisa menarik wisatawan untuk mengkonsumsinya. Dari penjelasan- penjelasan yang di kemukakan di atas Pondok Ikan Patin HM.Yunus memiliki menu utama yaitu Ikan Pedas Patin. Penelitian tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan menu Asam Pedas Ikan Patin sesuai dengan perkembangan masa kini. Selain itu bermanfaat bagi pihak restoran sebagai acuan dalam menentukan kebijakan apa yang perlu dilakukan, sehingga tercapai semua harapan, baik bagi penulis ataupun pihak restoran.
asam pedas memiliki masa simpan yang pendek. Teknologi pengolahan dan pengemasan yang tepat akan dapat memperpanjang masa simpan asam pedas. Salah satu teknologi pengolahan pangan modern yang dapat digunakan adalah teknik sterilisasi dengan retort. Sterilisasi merupakan aspek yang sangat penting dalam pengolahan asam pedas berkemasan retort pouch karena dapat memperpanjang masa simpan. Sterilisasi adalah suatu proses destruksi atau penghilangan mikroorganisme secara total pada bahan pangan. Tujuan sterilisasi adalah mematikan sebagian besar mikrobia sehingga dapat meningkatkan umur simpan produk, selain itu juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas sensori, memperbaiki daya cerna protein dan karbohidrat.
Tujuan pembuatan asam pedas patin
1. Mengolah ikan patin menjadi hidangan lezat asam Pedas Patin merupakan cara untuk mengolah ikan patin menjadi hidangan yang lezat dan khas.
2. Mempertahankan tradisi kuliner Resep Asam Pedas Patin telah turun-temurun, sehingga dibuat untuk mempertahankan tradisi kuliner Riau.
3. Menyajikan hidangan khas Asam Pedas Patin menjadi simbol kuliner Riau dan disajikan sebagai hidangan khas bagi tamu atau acara spesial.
Manfaat asam pedas patin
1. Meningkatkan nilai gizi Ikan patin kaya akan protein, vitamin dan mineral. Bumbu asam pedas juga memiliki sifat antioksidan.
2. Mengobati masuk angin bumbu-bumbu dalam Asam Pedas Patin seperti jahe, kunyit dan cabai dapat membantu mengobati masuk angin.
3. Meningkatkan kekebalan tubuh Kandungan vitamin C dalam belimbing wuluh dan tomat dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
4. Mengurangi stres Rasa pedas dan asam dapat merangsang produksi endorfin, sehingga mengurangi stres.
5. Mempromosikan kebudayaan Asam Pedas Patin menjadi ikon kuliner Riau dan mempromosikan kebudayaan lokal.
Manfaat Ekonomi asam pedas
1. Meningkatkan pendapatan nelayan Permintaan ikan patin meningkatkan pendapatan nelayan.
2. Mengembangkan industri kuliner Asam Pedas Patin menjadi daya tarik wisata kuliner Riau.
3. Menciptakan lapangan kerja Industri kuliner Asam Pedas Patin menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
Kualitas asam pedas ikan patin yang disajikan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini terbukti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Alfasiri (2019) mengenai pengaruh experiential marketing dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. Pada penelitiannya menunjukkan bahwa pemasaran, pengalaman, dan kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Terdapat Faktor yang Mempengaruhi Pembelian asam pedas patin
1. Rasa dan kualitas: Kualitas ikan patin segar dan rasa asam pedas yang lezat.
2. Harga: Penentuan harga merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen pengelolaan bisnis makanan dan minuman. Sesuai dengan tipe atau jenis restoran terdapat harga yang tinggi, sedang dan rendah. Pada sebagian restoran dan rumah makan yang menyediakan masakan khas melayu Riau harga yang ditawarkan termasuk pada kategori sedang dan murah, hal ini berlaku pula pada restoran dan rumah makan yang dikatagorikan standart cukup tinggi. Keadaan posisi harga yang cukup rendah apabila dibandingkan dengan restoran dan rumah makan lainnya. Pihak pengelola atau restoran dan rumah makan tidak terlalu berani untuk menaikan harga pada setiap jenis masakan yang dijual.3. Â Produk: Â Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi- fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan suaru produk. Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi- fungsinya dapat dikatakn sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik.
4. Â Promosi: Makan di tempat atau membawa pulang makanan, untuk membujuk atau mempengaruhi calon pembeli dan pelanggan, untuk melakukan pembelian atas produk yang dipasarkan, dalam hal ini perusahaan melakukan komunikasi dengan para konsumen.
5. Â Â Â Tempat: Â Memilih tempat yang strategis dan nyaman untuk para konsumen
Bahan bahan dan proses pembuatan
 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada pengolahan asam pedas adalah ikan patin segar dengan warna mata dan kulit yang masih cerah, serta tekstur daging yang masih padat dan elastis. Bahan pendukung yang digunakan adalah bumbu yang diperoleh dari pasar. Bumbu yang digunakan adalah bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, kunyit, lengkuas, ketumbar, daun salam, serai, asam kandis, air, gula pasir dan garam dapur.
Proses Pembuatan Asam Pedas Ikan Patin terdiri dari dua bagian yaitu penyiapan ikan dan pembuatan kuah. Penyiapan ikan patin dilakukan dengan cara penyiangan (pembuangan sisik, insang, dan isi perut), pencucian, dan penirisan. Bagian badan ikan patin (beserta tulang) dipotong dengan lebar sekitar 2 cm, sedangkan bagian kepala dan ekor tidak digunakan. Dari satu ekor ikan diperoleh sekitar 5-6 potongan ikan. Pembuatan kuah asam pedas dilakukan dengan membuat bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, lengkuas, ketumbar, cabai, serai, dan daun salam. Semua bahan disiapkan untuk dihaluskan menggunakan blender, kecuali serai, lengkuas, dan daun salam. Setelah halus, bumbu ditumis dengan sedikit minyak hingga harum. Lalu, ditambahkan serai, daun salam, dan air. Rebus bumbu hingga mendidih, kemudian tambahkan garam, gula, dan asam secukupnya.
Makanan tradisional seperti Asam Pedas Ikan Patin ini merupakan salah satu asset budaya bangsa yang perlu dilestarikan, supaya keberadaannya tetap langgeng/tidak punah karena peradaban dan kemajuan teknologi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan makanan tradisional adalah dengan pengembangan jenis makanan tersebut agar lebih menarik dan diminati tanpa mengurangi keaslian dari makanan tradisional. Penggalian jenis makanan tradisional dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan pada generasi muda tentang berbagai cara/teknik olah dari masingmasing makanan tradisional. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk pengembangan produksi makanan tradisional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H