Jadi bisa kita pahami tujuan pendidikan itu membebaskan pemikiran dari belenggu yang terikat oleh kaum elit dalam menindas kaum bawah. Setiap orang berupaya menjadi manusia seutuhnya yang harus terwujud melalui pendidikan. Dalam dunia pendidikan semakin banyak perbedaan dalam berpendapat semakin banyak juga khazanah keilmuan yang ada di dalam pendidikan.
Pada konsep pendidikan gaya bank mendapat kritikan dari Freire, karena pendidikan dengan model seperti ini hanya akan membekukan kesadaran kritis dan mengekang keterlibatan murid dalam proses belajar mengajar. Disamping itu pendidikan gaya bank menghapuskan daya kreasi pada murid sehingga murid hanya akan melakukan perintah dari apa yang disuruh guru seperti halnya robot. Itu semua yang ingin di hapus oleh Freire dengan menggantikannya dengan pendidikan pembebasan.
Dunia pendidikan sendiri harus banyak melatih tentang kebebasan. Murid harus bebas dalam berfikir, bereksplor, sekaligus harus mampu toleran terhadap setiap perbedaan. Kebebasan berfikir ini tergambar pada kreatifitas berpikir dalam membangun komunikasi  yang inovatif, produktif dan melahirkan perasaan yang toleran terhadap perbedaan. Dengan pemikiran yang bebas akan melahirkan karya-karya yang unggul, yang sadar akan aspek nilai-nilai kehidupan yang penuh makna sehingga pemikiran tersebut tak lekang oleh waktu dan zaman.
Referensi
Freire, Paulo. Pendidikan Yang Membebaskan, Penerjemah Tim Melibas, (Jakarta: Melibas 2001)
Freire, Paulo. Pendidikan Kaum Tertindas, Jakarta  : LP3S, 2008
Smith, William A , Conszienticacao; Tujuan Pendidikan Paulo Freire, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001.
Pendidikan Nasional, Departemen, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : Depdiknas, 2003)
Datunsolang, R. 2017. Konsep Pendidikan Pembebasan Dalam Perspektif Islam. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol 5 No 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H