Terminologi Eksistensialisme : Eksistensialisme sebagai aliran filsafat memiliki sejumlah terminologi dan konsep kunci yang penting untuk dipahami. Salah satu konsep dasar dalam eksistensialisme adalah kebebasan, yang sering kali disertai dengan rasa kecemasan atau angst---perasaan tidak menentu yang muncul dari kesadaran akan kebebasan mutlak untuk membuat pilihan dalam hidup. Sartre, dalam karyanya Being and Nothingness, menyatakan bahwa manusia pertama-tama ada, dan kemudian menentukan makna hidupnya melalui pilihan-pilihannya sendiri. Hal ini dikenal dengan istilah "keberadaan mendahului esensi." Ini berarti bahwa tidak ada tujuan atau esensi bawaan dalam diri manusia; esensi manusia tercipta melalui tindakan dan pilihan yang diambilnya
Pemikiran Tokoh-Tokoh Eksistensialisme :Â
1. Sren Kierkegaard
Kierkegaard sering dianggap sebagai "bapak eksistensialisme," meskipun dia bukan bagian dari eksistensialisme abad ke-20. Kierkegaard menekankan pentingnya pengalaman pribadi dalam keberadaan manusia. Dalam karyanya Either/Or, ia mengajukan dua pilihan hidup yang fundamental---pilihan antara hidup estetis yang dikuasai oleh kenikmatan dan kesenangan, dan hidup etis yang dipenuhi dengan tanggung jawab dan komitmen moral.
2. Friedrich Nietzsche
Nietzsche, seorang filsuf Jerman, memberikan kontribusi besar terhadap eksistensialisme melalui konsep will to power (kehendak untuk berkuasa) dan bermensch (manusia super). Nietzsche mengkritik moralitas tradisional yang berasal dari agama Kristen dan menekankan bahwa individu harus menciptakan nilai-nilai mereka sendiri tanpa bergantung pada moralitas universal.
3. Jean-Paul Sartre
Sartre adalah salah satu tokoh utama eksistensialisme ateis. Dalam karyanya yang monumental, Being and Nothingness, Sartre mengembangkan konsep "keberadaan mendahului esensi," yang berarti bahwa manusia pertama-tama ada, dan kemudian menentukan esensinya melalui tindakan dan pilihan-pilihan mereka.
4. Martin Heidegger
Heidegger, meskipun lebih dikenal sebagai filsuf fenomenologi dan hermeneutika, juga berkontribusi pada eksistensialisme melalui karyanya Being and Time. Heidegger menekankan pentingnya Dasein, yang dalam bahasa Jerman berarti "keberadaan," untuk memahami eksistensi manusia. Heidegger berfokus pada bagaimana manusia menyadari keberadaannya sendiri dalam konteks dunia yang terbuka dan penuh ketidakpastian.
Relevansi Eksistensialisme dalam Kehidupan Kontemporer :Â