Setelah memilih move on lanjut evaluasi, apa yang salah, kenapa putus, apa yang harus diperbaiki kedepannya, buat apa pacaran. Terus masuk fase kehilangan, ada rasa ingin balikan. Dilanjut masuk tahap mengenang dan membandingkan pas ada dan nggak ada si dia, tapi kalau kamu berhasil ngelewatin itu semua, kamu berhasil move on.
Tanda 2: Bersikeras tetep mau berhubungan dengan dalih "putus kan nggak harus musuhan" akhirnya kamu masih nekat berhubungan dengan alibi berteman. Logikanya, mana bisa lupa kalau masih kontakan. Kamunya yang masih ngarepin dia, dia udah nggak mau sama kamu.Â
Oke, baikan emang nggak harus dan bukan berarti balikan. Pertanyaannya, hati udah sanggup kalau suatu saat dia cerita tentang ayanknya yang baru ke kamu? Udah kuat mentalmu? Kalau udah move on ya gapapa, justru sangat dewasa kalau berhasil temenan sama mantan.
Tanda 3: masih nanyain "dia udah punya yang baru?" ke temen atau orang yang doi kenal. Contoh, pas ngobrol sama temen yang kebetulan juga temenan sama mantanmu, eh ada salah satu yang nyeletuk nggak sengaja nyebut nama mantan atau hal lain yang relate sama mantan. Terus kamunya spontan, "eum, dia sama siapa sekarang? Bukan apa-apa loh yah, nanya aja." Pura-pura nggak peduli, padahal kepo.
Tanda 4: masih simpen barang yang dikasih mantan. Mubadzir, Yola! Yoi, mubadzir. Perlu kamu tanamkan dalam diri, setiap kamu liat barang pemberian mantan bakal buat kamu inget sama kenangan di dalamnya, khususnya inget sama yang kasih barang.
Tanda 5: nggak mau ke tempat tertentu karena banyak kenangannya. Kalau kamu udah move on, mau kemana aja ya enjoy aja. Kalau masih nggak mau ke sana nggak mau ke sini karena dulu sering ke situ sama mantan dan banyak kenangan di sana, ya tandanya kamu memang belum move on, belum bisa lupain dia.
Tanda 6: masih greget pengen chat dia. Ada kejadian atau hal kamu nya masih greget pengen chat dan cerita ke mantan? Selamat, kamu belom move on.
Yol, Kenapa Kita Harus Move On?
* Mungkin susah, tapi nanti lega. Kalau kamu stuck on, bisa aja sekarang santai, tapi jadi beban belakangan.
* Punya waktu merevisi list kriteria calon pasangan baru. Buat apa, Yol? biar besok-besok nggak dapet yang kayak dia lagi. Itung-itung antisipasi, ceritanya belajar dari pengalaman.
* Punya waktu untuk merefresh pikiran, hati dan diri. Ruang kosong hati yang dulu di isi dia, bisa kamu isi dengan hal baru, kegiatan baru.