Mohon tunggu...
Yolanda Florencia Herawati
Yolanda Florencia Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Mahasiswa Jurnalistik yang masih ingin mengasah kemampuan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jurang KBGO dan Rapuhnya Jembatan Komunikasi Keluarga

1 Januari 2023   01:40 Diperbarui: 1 Januari 2023   02:02 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Renggangnya hubungan keluarga (Ilustrasi/Freepik)

Sosok orang tua menjadi peran yang sangat penting bagi seorang anak. Bimbingan dan kasih sayang dari orang tua akan menentukan tumbuh kembang anak. Telah banyak penelitian yang menunjukkan pengaruh pola asuh orang tua terhadap perilaku individu. Pola asuh yang buruk dapat berimplikasi pada perilaku yang buruk hingga kenakalan remaja.

Begitu pula pada kejahatan seksual yang kini tengah menghantui jagat dunia maya, yakni kekerasan berbasis gender online (KBGO). Kekerasan siber yang menyasar gender perempuan ini juga menjadi imbas dari absennya peran orang tua dalam kehidupan sang anak.

Salah seorang korban KBGO yang disamarkan namanya menjadi Dahlia menceritakan bagaimana ketidakhadiran orang tua menjerumuskannya ke dalam pergaulan yang buruk hingga ia menjalin hubungan romantisisme yang berujung pada kekerasan seksual.

"Aku broken home, jadi kalau tidak mendapatkan perhatian di lingkungan rumah, aku tuh butuh perhatian dari orang lain dan (kalau) ada cowok yang perhatian sama aku gitu, (aku) akan terbuai dengan sikapnya," jelas Dahlia

Jika sudah terbuai dengan sikap dan kata-kata manis, Dahlia akan cenderung mengiyakan apa pun permintaan laki-laki tersebut, bahkan jika pikirannya menentang untuk melakukan hal tersebut.

"Aku akan berpikir kalau aku nggak nurutin kata-kata dia, kemauan dia, nanti dia pergi dari kehidupan aku, terus aku gimana gitu, nggak akan ada yang peduli lagi sama aku, nggak akan ada yang perhatian lagi sama aku."

Tanpa sadar, Dahlia sudah terpelosok jauh dalam hubungan toxic yang penuh dengan paksaan dan ancaman. Ia kerap dijadikan pemuas nafsu oleh sang pacar, mulai dari berhubungan badan, mengirim foto bugil, dan dipaksa melakukan video call sex (VCS). Jika ia menolak, akan ada ancaman penyebaran foto dan video vulgar yang menanti.

"Pernah (disebar) di ig, sampe pake akun fake, tapi Alhamdulillahnya ada yang bantu (buat) nge-hack ig tersebut,"

Namun, bahkan setelah mengalami berbagai kekerasan seksual baik secara langsung maupun berbasis siber, Dahlia tidak berani menceritakan kisah kelam cintanya kepada kedua orang tuanya. Sejatinya, komunikasi di dalam keluarga mereka pun tidak terjalin dengan baik.

"Gak terlalu (deket sama orang tua) sih, paling ngobrol semenit dua menit udah. Masing-masing lagi. Biasanya cuma ngomongin soal kuliah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun