Ekonomi internasional merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang kegiatan ekonomi dari satu negara dengan negara lainnya. Ruang lingkup ekonomi internasional yaitu international trade theory and policy, international finance/monetary theory and policy, dan multinational corporation and international business. Ekonomi internasional berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Terutama dalam era globalisasi, individu dengan bakat dan pengetahuan tentang IPTEK dapat dengan mudah melakukan kegiatan ekonomi internasional seperti perdagangan internasional. Globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi internasional yaitu terbukti dengan tidak ada lagi negara yang autarki, autarki memiliki arti negara yang tidak memiliki hubungan ekonomi, keuangan, dan perdagangan internasional.
Kegiatan ekonomi internasional yang paling dekat yaitu perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan oleh individu maupun kelompok dari satu negara dengan negara lain. Perdagangan internasional dapat berupa ekspor impor, perdagangan jasa, investasi, lisensi dan waralaba, hak atas kekayaan intelektual dan alih teknologi. Tiap negara memiliki hak untuk mengatur kebijakan terkait perdagangan internasional dengan mempertimbangkan aspek-aspek terkait. Tujuan kebijakan internasional antara lain, melindungi lapangan pekerjaan, menjaga stabilitas dan keseimbangan neraca pembayaran internasional, melindungi kepentingan industri dalam negeri, melindungi kepentingan ekonomi nasional, menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi, dan menjaga stabilitas nilai tukar/kurs valas. Manfaat diterapkannya kebijakan internasional antara lain yaitu mendapatkan barang yang tidak diproduksi di dalam negeri karena setiap negara memiliki keterbatasan yang berbeda untuk memproduksi barang oleh karena itu perlu adanya perdagangan internasional untuk mencukupi kebutuhan suatu negara, mendapat barang yang diperoleh dari spesialis negara lain karena meskipun dua negara memproduksi barang yang sama tapi kualitas tiap barang tentu berbeda tergantung dari negara mana yang lebih baik dalam memproduksi barang tersebut, memperluas pasar dari yang awalnya di dalam negeri sja dapat menjangkau ke luar negeri dengan cakupan pasar yang luas ini dapat menambah keutungan suatu produsen, dan yang terakhir memungkinkan dari negara satu dengan negara lain dapat bertukar informasi terkait teknologi yang ada di negara tersebut.
      Perdagangan internasional memiliki dampak positif dan negatif bagi suatu negara. Dampak positif perdagangan internasional di Indonesia yaitu saling melengkapi kebutuhan antar negara, meningkatnya teknologi dapat meningkatkan produktivitas usaha, membuka kesempatan kerja baru sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan pendapatan negara. Tidak hanya dampak positif, ada juga dampak negatif yang timbul yaitu terjadi ketergantungan dengan negara pengimpor, meningkatnya tingkat konsumtif masyarakat, dan usaha-usaha kecil dapat mengalami kebangkrutan.
      Perlu adanya kebijakan untuk mengatur kegiatan ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah aturan oleh suatu negara dalam mengatur barang dan jasa antar negara dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan perdagangan internasional antara lain yaitu:
- Tariff, tariff adalah pajak atas barang impor. Dampak adanya tariff adalah meningkatkan biaya pengiriman barang ke suatu negara
- Subsidi ekspor, pemerintah dapat melakukan subsidi ekspor seperti pembayaran tariff. Dampak subsidi ekspor adalah harga di negara ekspor meningkat dan harga di negara pengimpor turun.
- Pembatasan impor, pembatasan ini berupa jumlah atau kapasitas maksimal barang yang boleh diimpor.
- Subsidi kredit ekspor, hal ini berupa pinjaman ysng disubsidi untuk membantu ekspor.
Indonesia sebagai negara yang melakukan perdagangan internasional telah melakukan kerja sama dengan WTO (World Trade Organization), APEC (Asia Pacificc Economic Cooperation), dan kerja sama lain. Partisipasi Indonesia dalam perjanjian perdagangan bebas seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan Comprehensive and Economic Partnership Agreement (CEPA) telah membuka akses pasar yang lebih luas dan mendorong ekspor, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan yang menarik investasi asing langsung (FDI) telah membantu memodernisasi sektor-sektor penting dan meningkatkan transfer teknologi. Kebijakan ekonomi internasional di Indonesia telah memberikan kontribusi positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, dan pelestarian lingkungan. Namun, masih terdapat tantangan signifikan yang harus diatasi untuk meningkatkan efektivitas kebijakan ini dan mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Penting untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan kebijakan yang ada, memperkuat tata kelola, dan meningkatkan partisipasi publik untuk memastikan bahwa kebijakan ekonomi internasional di Indonesia dapat memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh rakyatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H