Pembuatan light trap ini memerlukan beberapa peralatan seperti solder, palu, korek api, dan cutter. Sedangkan ntuk bahan baku utamanya, yaitu panel surya 6V 1W (DIY Mini Solar Panel 6V/1W), baterai (8000mAh), lampu LED (5W), transistor D882, resistor (1Ω), dioda (1A), kabel, sabun pencuci piring, toples, dan baskom.Â
Adapun bahan-bahan lain yang digunakan yaitu timah, paku, lem bakar, bambu, kabel ties, dan lakban. Lighy trap ini diaplikasikan di lahan milik salah satu anggota Kelompok Tani 'Prima Tani'.Â
Penerapan perangkap cahaya di lahan seluas 1 ha dipasang 4 titik lampu dengan jarak pemasangan 20 m x 15 m. Waktu pemasangan dan penyalaan lampu 1 minggu sebelum tanam sampai dengan menjelang panen (60 hari).
Lampu akan menyala secara otomatis ketika sinar matahari sudah tidak ada dan akan mati pada saat matahari muncul. Tinggi pemasangan lampu antara 10-15 cm di atas bak perangkap, sedangkan mulut bak perangkap tidak boleh lebih dari 40 cm di atas pucuk tanaman.
Ide inovasi cemerlang dari mahasiswa KKN IPB di Tegal ini mengantarkan pada 10 besar ide ter-inovatif saat penutupan kegiatan KKN di Bappeda Tegal. Waah, hebat bukan? Semoga ide tersebut dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh para petani di Tegal, utamanya petani bawang di Desa Rembul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H