bawang  sehingga komoditas bawang menjadi ciri khas dari desa tersebut. Bukan hanya komoditas bawangnya yang menjadi icon dari Desa Rembul, tapi juga beberapa olahan dari salah satu bumbu dapur tadi. Beberapa hasil olahannya antara lain, yaitu black garlic, minyak bawang putih, bawang putih oven, tepung bawang putih, dan ada juga satu produk hasil olahan bawang merah seperti bawang goreng.  Semua inovasi olahan bawang tersebut merupakan sumbangan ide dari IPB yang kemudian digarap oleh para anggota KWT Prima Tani (Kelompok Wanita Tani).
Bicara tentang Desa Rembul kira-kira apa yang terlintas pertama di pikiran kita? Atau bahkan nama desa tersebut masih terdengar asing di telinga sebagian dari kita? Desa Rembul merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Di Desa Rembul banyak terdapat petaniBerangkat dari banyaknya hasil olahan bawang yang meninggalkan limbah kulit bawang di Desa Rembul utamanya wilayah Dukuh Karanganyar yang menjadi tempat produksi, maka mahasiswa KKN T Inovasi IPB yang ditugaskan di Desa Rembul berinisiatif untuk melakukan sosialisasi terkait pemanfaatan limbah kulit bawang sebagai pestisida nabati  dengan sasaran dari kegiatan ini adalah KWT Prima Tani. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan jumlah limbah kulit bawang yang dihasilkan supaya tidak mencemari lingkungan serta bisa menjadi obat bagi tanaman. Selain alasan banyaknya limbah kulit bawang yang dihasilkan, alasan lain dipilihnya kulit bawang sebagai bahan utama untuk pembuatan pestisida nabati adalah karena kulit bawang mengandung kandungan senyawa flavonoid dan acetogenin yang berfungsi untuk mengendalikan dan juga dapat membunuh hama serangga tanaman.Â
Kegiatan sosialisasi pembuatan pestisida nabati dengan bahan utama limbah kulit bawang ini dilakukan pada hari Rabu, 12 Juli 2023 pukul 10.00 WIB di Dukuh Karanganyar, Desa Rembul. Sosialisasi ini tentunya dihadiri oleh para anggota KWT Prima Tani dan antusias yang diberikan mereka dalam menerima materi dari mahasiswa KKN T Inovasi IPB di Desa Rembul sangatlah baik. Pertanyaan-pertanyaan terus diajukan oleh para anggota KWT Prima Tani sebagai bentuk semangatnya untuk mempelajari lebih jauh terkait pembuatan pestisida nabati dari limbah kulit bawang tersebut. Selain memanfaatkan limbah kulit bawang yang dihasilkan oleh para KWT saat proses pembuatan olahan komoditas bawang putih, mahasiwa KKN T Inovasi IPB di Desa Rembul juga menekankan kepada ibu-ibu anggota KWT Prima Tani untuk mengumpulkan serta memanfaatkan limbah kulit bawang yang dihasilkan dari dapur para anggota KWT Prima Tani di rumah masing-masing.
Mahasiswa KKN T Inovasi di Desa Rembul juga mendemonstrasikan cara pembuatan pestisida nabati dari limbah kulit bawang yang sangatlah sederhana. Yang dibutuhkan tentunya limbah kulit bawang dengan alat dan bahan lain yang diperlukan adalah wadah dengan penutup dan air dengan suhu ruang. Selanjutnya, isi 1/4 atau 1/2 dari bagian wadah tadi dengan limbah kulit bawang lalu isi wadah yang sudah terisi limbah kulit bawang tadi dengan air. Pemberian air jangan terlalu banyak sampai memenuhi wadah, cukup pastikan limbah kulit bawang tadi terendam air dengan baik. Tutup rapat wadah dan jangan biarkan udara luar masuk ke dalam wadah. Biarkan selama 2-4 hari, tapi semakin lama maka akan semakin baik karena minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit bawang tersebut akan semakin banyak.
Harapan dari terlaksananya kegiatan sosialisasi ini adalah membantu mengurangi jumlah limbah kulit bawang di lingkungan dan dapat menambah pengetahuan masyarakat utamanya ibu-ibu anggota KWT Prima Tani terkait pembuatan pestisida yang ramah dan aman bagi lingkungan. Untuk itu pestisida nabati dibutuhkan dan dikembangkan untuk inovasi pertanian yang ramah lingkungan, sehingga meminimalisir penggunaan pestisida sintetis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H