Mohon tunggu...
Yolanda Cecilia
Yolanda Cecilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Universitas PGRI Madiun

Saya mahasiswa jurusan manajemen dari Universitas PGRI Madiun saya memiliki tujuan untuk berwirausaha sukses khususnya di bidang kuliner. Pada mata kuliah Manajemen Inovasi dan Kreativitas, dan Kewirausahaan, saya mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan proyek usaha dari bahan makanan tujuannya untuk mengasah kemampuan inovasi dalam mengolah bahan tersebut. Dalam proyek ini saya memutuskan untuk mengolah sawi putih menjadi gado gado roll kemudian saya inovasikan namanya tersebut menjadi doga-doga roll. Proyek ini sangat sesuai dengan ketertarikan saya terhadap dunia wirausaha dan mendukung impian saya untuk menciptakan produk kuliner yang kreatif, inovatif, menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Inovasi Gado-Gado Menjadi Doga-Doga Roll

28 Desember 2024   18:07 Diperbarui: 28 Desember 2024   18:10 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gado-gado merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang terdiri dari sayuran segar yang direbus atau dikukus seperti sawi, wortel, buncis, kentang, tempe dan telur yang digoreng. Maka dari itu kami memodifikasi gado-gado tradisional menjadi doga-doga roll dengan penyajian yang praktis dan mudah dimakan dimanapun dan kapanpun. Hidangan ini disajikan dengan bumbu kacang yang kental, yang terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur dengan bahan lain seperti gula merah, cabai, bawang putih, daun jeruk dan daun salam. Inovasi ini tidak hanya mempertahankan cita rasa asli gado-gado tetapi menghadirkan pengalaman makan yang baru dan menarik.

INSTAGRAM : DOGADOROLL_
WHATSSAPP : 0819 5310 0843

 Kami memilih usaha doga-doga roll. Nama doga-doga roll dipilih dengan konsep yang unik dan menarik, karena ‘doga- doga roll’ adalah   kebalikan dari gado-gado. Pada produk kami menginovasi bentuk gado-gado yang disajikan dalam piring, kita inovasikan menjadi roll karena terinspiasi dari makanan jepang yaitu sushi yang mudah dan praktis untuk dikonsumsi.

Kami memulai perencanaan usaha produk ini pada bulan oktober dan merealisasikan usaha produk ini pada bulan November. Jumlah total pesenan produk kami mencapai 89 cup atau sebanyak 445 roll. Dalam pembuatan produk ini kami mengalami beberapa kendala, diantaranya pembelian tutup cup papper bowl mengalami kebesaran atau tidak sesuai dengan ukuran cup papper bowl. Tetapi kami mengakali dengan cara menggunakan perekat agar makanan tetap aman dan higenis. Kemudian pada kendala yang kedua kita mengalami sisa sawi yang cukup banyak, karena dalam proses pembuatan kami memilih bagian sawi yang luar saja dan yang paling baik.

Dalam strategi pemasaran ini melibatkan kombinasi pendekatan yang kreatif dan rencana untuk menarik perhatian konsumen serta mendorong pembelian. Yang pertama dengan melakukan segmentasi pasar untuk memaahami kebutuhan dan menyesuaaikan penawaran produk agar relevan. Kemudian kami menggunakan media sosial seperti intagram dan WhatsApp untuk mempromosikan produk kami dengan cara mengunggah konten, foto produk dan video pengolahan produk.

Mata Kuliah Manajemen Inovasi dan Kreativitas Kelas 5D, Program Studi Manajemen FEB Unipma, Tahun Akademik Gasal 2024/2025

dok.pribadi
dok.pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun