Bahasa merupakan salah satu budaya manusia yang paling tinggi nilainya, karena dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Dengan bahasa, seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, bahkan keinginan yang ingin disampaikan kepada khalayak. Jelas bahwa bahasa sangat penting peranannya dalam kehidupan sosial dan dapat dikatakan manusia berbahasa setiap harinya, dari bangun tidur sampai tidur kembali.Â
Bahasa tumbuh dan dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan masyarakat yang meliputi kegiatan bermasyarakat seperti perdagangan, pemerintahan, Kesehatan, pendidikan, keagamaan, dan sebagainya. Bahasa mampu mentransfer keinginan, gagasan, kehendak, dan emosi dari seseorang kepada orang lain (Chaer, 2003:38).Â
Setiap bahasa pada dasarnya merupakan suatu simbol jati diri dari penuturnya. Seperti halnya bangsa lain, bangsa Indonesia juga memiliki jati diri yang membedakannya dari bangsa yang lain di dunia. Salah satu simbol jati diri suatu bangsa adalah bahasanya.Â
Oleh karena itu, Bahasa Indonesia harus dijaga kelestariannya, dan secara terus-menerus harus dibina dan dikembangkan, agar dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana berkomunikasi dan sebagai jati diri bangsa Indonesia. Kondisi kebahasaan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Terutama penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum. Seperti pada nama bangunan, pusat pembelanjaan, hotel, bahkan kompleks perumahan sudah mulai menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Tempat yang seharusya menggunakan bahasa Indonesia, mulai banyak menggunakan bahasa asing yang tidak lagi menunjukkan jati diri keindonesiaan nya. Â
Masyarakat Indonesia merasa lebih hebat, lebih bergengsi, jika dapat menyelipkan beberapa kata asing dalam berbahasa Indonesia. Padahal kosakata yang digunakan ada dalam padanannya dalam bahasa Indonesia. Seperti contohnya, masyarakat Indonesia lebih sering menggunakan kata meeting dari pada menggunakan kata pertemuan yang sudah jelas kosakatanya termuat dalam padanan dalam bahasa Indonesia.
Tidak seharusnya kita membiarkan bahasa Indonesia larut dalam arus komunikasi global yang bercampur dengan bahasa asing. Jika penuturan bahasa asing tetap dibiarkan, kemungkin besar bahasa Indonesia sebagai jati diri suatu bangsa akan pudar. Â
Mahasiswa sebagai agen perubahan, dapat menjalankan peranannya dan membawa masyarakat pada tatanan sosial. Mahasiswa mampu melihat secara kritis kondisi sosial yang ada, maka mahasiswa mampu mengupayakan perubahan agar masyarakat hidup dalam kondisi yang lebih ideal. Lalu peran apa saja yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk mempertahankan jati diri suatu bangsa melalui bahasa?Â
1.Memberikan aspirasi untuk menjaga identitas nasional terutama jati diri suatu bangsa melalui bahasa. Mahasiswa bisa memberikan pendapatnya melalui penyampaian aspirasi kepada masyarakat khalayak. Dalam penyampainnya tentunya harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan hal ini, masyarakat Indonesia mampu menerima dan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan kesehariannya. Â
2.Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahasa Indonesia menjadi jati diri bangsa Indonesia. Maka dari itu cara untuk menjaga kelestariannya bisa dilakukan dengan berbicara bahkan menulis sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku, atau sesuai denga pedoman Ejaan Yang Disesuaikan. Mahasiswa bisa membuat essai menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, untuk disebarluaskan ke media masa, yang tujuannya agar masyakat Indonesia bisa membacantya dan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia.
3. Mencontohkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar kepada generasi-generasi muda. Jati diri sebuah bangsa salah satunya dilihat dari bahasa. Kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia akan hilang dan lenyap karena tergantikan oleh bahasa asing. Hal ini menjadi tugas kita sebagai mahasiswa, untuk menyebarluaskan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta menjaga kaidah kebahasaan Bahasa Indonesia.Â