Yogyakarta - Jatuh merupakan masalah umum bagi lansia. Penuaan membuat tubuh lansia mengalami penurunan fungsi pada sistem tubuh yang dapat menimbulkan imobilitas. Hal ini dapat menyebabkan lansia rentan untuk terjatuh. Menurut Julianti et. al (2021), lebih dari 30% populasi di dunia yang berumur 65 tahun jatuh setiap tahunnya. Prevalensi ini meningkat hingga 50% pada lansia yang berumur lebih dari 75 tahun seiring dengan peningkatan cedera dan kematian.
Menanggapi hal ini, ketua pelaksana kegiatan, Yola Aulia, di bawah bimbingan Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mengajak kader posyandu lansia untuk bersama-sama mengurangi risiko jatuh lansia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu (18/05/2024) di Pendopo RW 11, Kelurahan Panembahan, bertepatan dengan kegiatan rutin Puskesmas Kraton yaitu Screening PTM (Penyakit Tidak Menular) pada lansia.
Kegiatan ini dimulai dengan konsultasi tatap muka antara mahasiswa dan kader setelah serangkaian pemeriksaan oleh petugas puskesmas. Selain kader, mahasiswa juga menyasar beberapa lansia yang hadir. Topik utama yang dibahas adalah faktor risiko jatuh pada lansia, meliputi faktor intrinsik dan ekstrinsik. Setelah mengidentifikasi faktor risiko, mahasiswa memberikan saran-saran sederhana yang mudah diterapkan oleh lansia untuk mengurangi risiko tersebut.
“Saya ternyata kurang peduli terkait hal-hal yang dapat menyebabkan jatuh. Karena itu, saya beberapa kali hampir terpeleset di kamar mandi” ujar salah satu lansia. Ia bertekad untuk mulai menerapkan saran-saran yang diberikan oleh mahasiswa.
Ketua pelaksana berharap kegiatan ini dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia di Kelurahan Panembahan melalui pengurangan risiko jatuh dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H