Dalam beberapa tahun terakhir, tren hidup sehat telah berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan bergizi. Masyarakat kini lebih peduli pada nutrisi yang mereka konsumsi sehari-hari, terlebih dalam menghadapi tingginya angka penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Di tengah dinamika ini, dua superfood, yakni quinoa dan chia, muncul sebagai solusi potensial bagi kebutuhan pangan sehat yang fungsional. Berdasarkan penelitian terbaru oleh Agarwal et al. (2023) dalam jurnal Antioxidants, quinoa (Chenopodium quinoa) dan chia (Salvia hispanica) telah terbukti memiliki kandungan gizi yang luar biasa, mulai dari protein esensial hingga antioksidan yang bermanfaat.Â
Artikel ini menunjukkan bahwa quinoa kaya akan sembilan asam amino esensial yang tidak diproduksi tubuh manusia, serta memiliki kadar protein hingga 15% per 100 gram. Sementara itu, chia merupakan sumber asam lemak omega-3 yang tinggi, di mana kandungan asam alfa-linolenatnya mencapai 64% dari total lemaknya (Agarwal et al., 2023). Tidak hanya menawarkan manfaat nutrisi, keduanya juga memiliki efek terapeutik yang dapat membantu mencegah penyakit degeneratif. Dengan adanya krisis kesehatan global yang semakin meningkat, quinoa dan chia menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat modern yang ingin meningkatkan kualitas hidup melalui asupan makanan alami. Namun, apakah kedua superfood ini benar-benar dapat menjadi jawaban atas masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat global saat ini?
Quinoa dan chia memiliki potensi untuk menjadi lebih dari sekadar tren, melainkan menjadi elemen penting dalam pencegahan penyakit dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat global. Dari segi komposisi gizi, quinoa mengandung protein berkualitas tinggi dengan rata-rata 15% per 100 gram, serta mengandung semua asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia. Kandungan protein quinoa ini lebih tinggi dibandingkan dengan biji-bijian lain, bahkan Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan quinoa sebagai "makanan masa depan" pada tahun 2013 karena keunggulan nutrisinya. Kandungan mineral pada quinoa juga luar biasa; dengan magnesium sebesar 197 mg dan kalium sebesar 563 mg per 100 gram, quinoa mendukung kesehatan jantung dan fungsi otot, serta membantu mengatur tekanan darah dan kadar gula darah (Agarwal et al., 2023).
Di sisi lain, chia, dengan kandungan asam lemak omega-3 yang mencapai 64% dari total lemaknya, menjadi sumber terbaik omega-3 dari tanaman. Omega-3 sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung serta memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi chia dapat membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida, faktor utama penyebab penyakit jantung. Selain itu, chia mengandung serat yang sangat tinggi, mencapai 34.4% per 100 gram, jauh lebih tinggi dibandingkan biji-bijian lain. Serat ini memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan pencernaan serta membantu mengontrol kadar gula darah, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes (Agarwal et al., 2023).
Pengolahan kedua biji ini juga mendukung penyebarannya sebagai bahan pangan fungsional. Quinoa dan chia dapat diolah menjadi berbagai produk makanan seperti roti, sereal, hingga camilan rendah kalori. Teknik pengolahan seperti perendaman dan fermentasi diketahui dapat meningkatkan kandungan bioaktif serta memperbaiki tekstur dan rasa, membuatnya lebih menarik bagi konsumen (Agarwal et al., 2023). Selain itu, kemampuan quinoa untuk tumbuh di berbagai kondisi iklim yang ekstrem menunjukkan bahwa ia berpotensi mendukung ketahanan pangan di negara-negara yang kekurangan akses pangan bergizi. Dengan nilai gizinya yang tinggi serta berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya, quinoa dan chia berpotensi menjadi solusi untuk kebutuhan pangan sehat global, terutama dalam upaya mengatasi masalah kesehatan yang terkait gaya hidup.
Quinoa dan chia telah membuktikan diri sebagai dua superfood yang mampu menawarkan manfaat kesehatan yang sangat luas bagi berbagai kelompok masyarakat. Dari kandungan protein dan omega-3 hingga serat dan mineral esensial, kedua biji ini memiliki profil nutrisi yang luar biasa yang mendukung pencegahan penyakit jantung, diabetes, serta gangguan pencernaan. Penelitian oleh Agarwal et al. (2023) menunjukkan bahwa pengolahan yang tepat dapat memaksimalkan kandungan bioaktif dalam quinoa dan chia, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi produk pangan yang dikembangkan. Hal ini membuka peluang besar bagi industri makanan untuk memanfaatkan kedua biji tersebut sebagai bahan dasar dalam produk makanan sehat, terutama di tengah meningkatnya permintaan akan pangan fungsional.
Sebagai alternatif makanan yang kaya nutrisi, quinoa dan chia tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan individu, tetapi juga berpotensi mendukung ketahanan pangan global. Kedua tanaman ini bisa tumbuh di kondisi yang minim sumber daya, menjadikannya solusi ideal bagi daerah dengan keterbatasan akses pangan bergizi. Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, sudah waktunya kita melihat quinoa dan chia bukan hanya sebagai tren sementara, tetapi sebagai komponen penting dalam strategi kesehatan dan pangan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H