dalam agama islam ada yang disebut rukun iman, dimana seorang muslim wajib meyakini hal-hal yang terdapat di dalamnya. salah satu rukun iman adalah, iman terhadap hari akhir/kiamat. dalam ajaran islam disebutkan beberapa pertanda hari kiamat sudah dekat, seperti matahari yang terbit dari barat, beberapa kiamat kecil, munculnya dajjal, dan lain-lain. diantara tanda-tanda kiamat, ada satu tanda yang tiba-tiba menjadi pertanyaan saya, yaitu saat ketika wanita lebih banyak daripada pria. tapi bukankah seharusnya dari dulu memang jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki? perkiraan ini bisa ditarik hanya dengan melihat kegiatan masing-masing gender sejak dulu. pada jaman purbakala, laki-laki pergi berburu sedangkan wanita mengumpulkan buah-buahan. pada jaman kerajaan, prajurit yang dikirim berperang juga mayoritas laki-laki. jaman penjelajahan samudera, kebanyakan pelaut adalah laki-laki. bahkan ada mitos yang dipercayai oleh pelaut di beberapa wilayah yg menyebutkan bahwa membawa wanita dalam pelayaran akan membawa sial. tentara perang dunia 1 dan 2 juga mayoritas laki-laki, kalaupun ada perempuan, biasanya bertugas sebagai staff medik atau perawat. di jaman modern ini, yang mengkonsumsi rokok atau alkohol juga didominasi oleh laki-laki. laki-laki memiliki kandungan hormon testosterone yang lebih tinggi dari wanita. hormon ini menyebabkan manusia menjadi lebih kuat, namun juga lebih agresif, kasar, dan lebih mudah mengambil resiko. kesimpulannya, aktivitas laki-laki sejak dulu selalu jauh lebih beresiko dibandingkan dengan aktifitas perempuan, bahkan sangat mungkin menyebabkan kematian (buktinya, saya lebih sering menemukan janda daripada duda yg ditinggal mati pasangannya). tingginya resiko kematian pada pria tentunya menyebabkan jumlah pria lebih sedikit daripada wanita. dan bila sejak dulu jumlah pria lebih sedikit dari wanita, maka harusnya kiamat sudah terjadi sejak dulu, atau setidaknya tidak dimasukkan kedalam salah satu tanda kiamat (ngapain dijadiin sebagi pertanda, kalau dari dulu sudah begitu?), atau mungkinkah tanda tersebut tidak terbatas pada manusia, tapi jumlah wanita-pria seluruh makhluk hidup? namun bukan sulap bukan sihir! walaupun dengan alasan-alasan diatas, ternyata jumlah laki-laki masih lebih banyak daripada wanita! (setidaknya pada tahun 2009, menurut http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_sex_ratio ). menurut sumber tersebut, rasio perbandingan laki-laki:perempuan di bumi adalah 101:100. yang berarti pada setiap 100 wanita, ada 101 pria, bila jumlah wanita 200, maka jumlah pria 202 dan seterusnya. lalu kenapa, walaupun tingkat resiko kematian pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, jumlah laki-laki masih lebih banyak? tentunya karena kelahiran bayi laki-laki lebih banyak daripada bayi perempuan. kenapa bayi laki-laki lebih banyak daripada bayi perempuan? rahasianya terungkap pada ilmu biologi (PERINGATAN! KONTEN PADA PARAGRAF-PARAGRAF BERIKUT MENDAPAT RATING DEWASA ATAU BO (butuh bimbingan orang tua)) menurut ilmu biologi, gender keturunan ditentukan oleh jenis kromosom yang ada pada sperma saat berhubungan. kombinasi kromosom XX akan membentuk kelamin wanita sedangkan XY akan membentuk laki-laki. sel telur yang ada pada wanita selalu memiliki kromosom X, sedangkan sperma dalam satu ejakulasi terdiri dari sel-sel berkromosom X dan Y. karakteristik sel sperma berkromosom X adalah lebih tahan asam namun lebih lambat daripada sel berkromosom Y. apabila saat berhubungan, zat asam pada alat kelamin wanita tinggi, maka kemungkinan besar bayi yg dilahirkan adalah perempuan, karena sperma berkromosom X yang lebih tahan lama dibanding yg berkromosom Y (yg pasti berguguran). apabila zat asam rendah, maka kemungkinan besar bayinya adalah laki-laki, karena tanpa asam, sperma berkromosom Y lebih cepat "mencapai sasaran" dibandingkan sperma X. sumber: http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101101235803AAcHJS3 http://www.buzzle.com/articles/how-to-conceive-a-baby-girl-or-boy.html lalu, untuk menjawab pertanyaan mengapa jumlah bayi laki-laki lebih banyak daripada perempuan, ada dua jawaban utama menurut saya, yaitu: 1. dalam kebanyakan kasus, jumlah sel sperma yang mengandung kromosom Y (penghasil bayi lelaki) lebih banyak dibandingkan sperma berkromosom X (penghasil bayi perempuan), sehingga kemungkinan lahirnya bayi laki-laki lebih besar. sumber: http://en.allexperts.com/q/ObGyn-Pregnancy-issues-1007/gender.htm 2. apabila hubungan dilakukan pada saat perempuan mendekati masa ovulasi (1-2 hari sebelum/sesudah ovulasi) maka kemungkinan lahirnya bayi laki-laki lebih besar, karena pada saat itu sel telur dan sel sperma lebih dekat, sehingga sperma berkromosom Y(penghasil bayi lelaki) yang berenang lebih cepat akan mencapai sel telur lebih dulu. bila sel telur jauh dari sperma, sperma berkromosom X(penghasil perempuan) akan lebih diuntungkan karena memiliki stamina yang lebih besar. kasarnya, sperma lelaki itu pelari 100m, sedangkan sperma perempuan itu marathon. sumber: http://www.buzzle.com/articles/how-to-conceive-a-baby-girl-or-boy.html nah, entah kebetulan atau disengaja, pada saat mendekati/ketika masa ovulasi itulah saat-saat dimana gairah perempuan sedang tinggi-tingginya! sehingga hubungan seks pada saat itu lebih sering dilakukan (kalau gairah lelaki selalu tinggi setiap saat, hehehe). ditambah lagi, masa ovulasi juga masa dimana wanita sedang subur-suburnya, sehingga kemungkinan bayi lelaki lahir itu lebih besar dibanding bayi perempuan! sumber: http://www.ubersite.com/m/35449 itulah sebabnya mengapa jumlah lelaki masih lebih banyak daripada jumlah perempuan, ditinjau dari sisi biologi. jadi kalau melihat biologisnya, jumlah lelaki memang sudah seharusnya lebih banyak dari wanita. entah apa yang akan menyebabkan jumlah wanita menjadi banyak pada saatnya nanti... memang rancangan tuhan itu luar biasa ya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H