Mohon tunggu...
Yokki Amiruddin
Yokki Amiruddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya adalah pria Umur 21 tahun yang sedang menempuh jenjang kuliah dengan jurusan Ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNTAG Surabaya: Pengembangan Desa di Semolowaru Selatan

30 Juni 2022   18:30 Diperbarui: 30 Juni 2022   18:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana sebelumnya diselenggarakan secara berkelompok di desa yang sudah di tentukan oleh Universitas, sementara tahun ini kegiatan KKN yang diselenggarakan oleh UNTAG Surabaya dilakukan secara individu di domisili masing-masing. 

Meskipun di masa pandemi seperti saat ini saya sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya Yokki Amiruddin Roliz tetap melaksanakan kegiatan KKN secara mandiri atau individu, dengan bimbingan Bapak Muhammad Yasin SE.,M.M. Selaku dosen pembimbing lapangan. Kegiatan yang saya lakukan adalah melakukan pengembangan desa yang berlokasi di RT 3 RW 3 Kelurahan Semolowaru Selatan, adapun pengembagan desa yang saya lakukan adalah pemilahan sampah Organik dan Non-Organik.

Dikarenakan pertumbuhan penduduk semakin meningkat setiap harinya begitu juga kepadatan pemukiman penduduk yang makin meluas, mungkin hal tersebut terlihat biasa saja namun jika dirasakan kepadatan penduduk ini memberikan efek jangka panjang yang berdampak sangat signifikan, terutama mengenai sampah.

Sampah merupakan material sisa yang sudah tidak terpakai setelah berakhirnya suatu proses, tetapi sampah juga dapat didaur ulang dengan melalui beberapa proses. Daur ulang sampah akan menjadi barang yang bernilai lebih, contohnya sampah Organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup yang mungkin bisa di daur ulang menjadi pupuk kompos, sampah Organik juga dapat dikatakan sampah yang mudah untuk terurai, sementara sampah Non-Organik adalah sampah yang sulit terurai. 

Oleh karena itu pemilahan sampah Organik dan Non-Organik merupakan hal yang cukup penting dan perlu dilakukan karena nantinya petugas TPA akan mudah untuk memisahkannya dan juga mudah diproses untuk di daur ulang. Di sini saya memberikan karya tempat sampah yaitu antara tempat sampah Organik dan tempat sampah Non-Organik, tujuannya agar memudahkan masyarakat Semolowaru selatan RW 3 RT 3 untuk membuang sampah sesuai dengan jenis sampahnya, kemudian saya juga membuatkan banner mengenai cara memilah sampah yang baik dan benar. Diharapkan dengan adanya KKN ini warga dapat merubah kebiasaan untuk memilah sampah terlebih dahulu sebelum membuangnya.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #UntukIndonesia #KampusKompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun