Mohon tunggu...
Yokie S
Yokie S Mohon Tunggu... Freelancer - Adalah seorang Pelacur Spiritual yang merangkap sebagai Penulis Gelap secara fungsional.

Situs alamat saya ini, sejak awal, sudah saya rancang dengan konstruksi tanpa pintu. Jadi Anda, bebas mau keluar, atau mau masuk, atau mau jungkirbalik sekalian. Entah kenapa Admin Kompasiana yang cantik itu mengizinkan saya meluncurkan tulisan-tulisan tidak beres saya di sini. Saya kira sudah cukuplah semua basa-basi penghantar ini ya? Saya bukan ahli silaturahmi soalnya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Infiltran Gelap di Sayap Garuda

6 Desember 2019   22:30 Diperbarui: 7 Desember 2019   08:08 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya, varietas ini sasarannya sudah jelas adalah Narkotika dan semua jenis buntut-buntutnya. Artinya, semakin dilarang, maka semakin memperbesar probabilitasnya digelapkan.

Sejak tadi, sebenarnya diam-diam saya berupaya untuk tidak menyangkutkan tulisan saya ini dengan kasus yang menjerat leher Direktur Utama Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia yang sedang ramai diperbincangkan di berbagai media sosial saat ini. 

Karena bagi saya tidak penting. Sebab menurut saya hal-hal seperti itu sudah bukan lagi seolah-olah adalah kabar baru di Indonesia. Melainkan sudah menjadi ketololan abadi yang turun temurun. Terus berputar dalam siklus yang berulang-ulang secara terus-menerus sampai mampus jungkirbalik.

Tentu saja, puluhan Harley Davidson terbang di langit, diseberangkan oleh seorang Pendekar yang duduk dibelakang meja dengan mudah-mudah saja.

Itulah kenapa sering saya berangan-angan, jika saja saya menjadi Presiden, maka kebijakan pertama yang akan saya lakukan adalah membubarkan negara ini, lalu saya bunuh diri. (*)

Penulis Tidak Beres Kita.

Bung Plontos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun