Mohon tunggu...
Yokie S
Yokie S Mohon Tunggu... Freelancer - Adalah seorang Pelacur Spiritual yang merangkap sebagai Penulis Gelap secara fungsional.

Situs alamat saya ini, sejak awal, sudah saya rancang dengan konstruksi tanpa pintu. Jadi Anda, bebas mau keluar, atau mau masuk, atau mau jungkirbalik sekalian. Entah kenapa Admin Kompasiana yang cantik itu mengizinkan saya meluncurkan tulisan-tulisan tidak beres saya di sini. Saya kira sudah cukuplah semua basa-basi penghantar ini ya? Saya bukan ahli silaturahmi soalnya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Benarkah Tuhan Itu Hanya Mayat Imajiner?

30 Oktober 2019   15:35 Diperbarui: 1 November 2019   10:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah semuanya hanya dimulai dengan kosong, polos dan bodoh, seperti tulisan saya sebelumnya, setelah kejadian masa itu, lahir lelucon. Tapi entah kenapa lelucon itu bisa berubah menjadi Agama. Saya juga tidak tahu.

Tuhan menciptakan manusia.
Manusia menciptakan Tuhan.
Tuhan membuat Iblis.
Iblis membangkang Tuhan.
Tuhan bisa membuat Iblis patuh.
Tapi Tuhan tidak mau.
Tuhan mengusir Iblis.
Iblis membuat Tuhan.

Konyol amat!

Siklus dongeng mereka, mutar-mutar seperti gasing. Kedua oposisi bermain catur, tapi tidak ada yang menang, tapi keduanya menang, tapi Anda tidak percaya tidak ada yang menang.

Di era-era 15, Tuhan sudah dipancung oleh filsafat. Melalui kuil empirisme fundamental dan rasionalitasisme, sudah dibantai habis-habisan sampai mampus babak belur. Itulah kenapa sekarang, muncul Tuhan dari kalangan manusia. Saya Tuhan, Anda Tuhan, Tetangga Anda Tuhan. Hansip Kelurahan Anda Tuhan. Ketua RT Anda Tuhan. Semua Tuhan. 

Sampai Tuhan sendiri menjadi bingung :

"Jadi saya ini siapa?
.
Monologator Tuhan.
Bung Plontos.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun