Mohon tunggu...
Yoke Trisnawati
Yoke Trisnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ada yang mendekat agar punya teman cerita, Ada yang bercerita lalu dekat, Ada juga yang berusaha dekat hanya untuk menjadikanmu bahan cerita.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar dan Masalah-Masalah Belajar Peserta Didik

10 Juni 2022   19:16 Diperbarui: 10 Juni 2022   19:22 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar adalah kegiatan yang mempengaruhi setiap orang tanpa memandang usia dan berlangsung sepanjang hayat (education for life). Hasil dari kegiatan pembelajaran tersebut berupa perubahan perilaku yang relatif permanen pada peserta didik, perubahan tersebut diharapkan berupa perubahan perilaku yang positif (Iskandar, 2012:102).

Terdapat beberapa teori-teori belajar menurut para tokoh diantaranya:

  • Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik adalah  teori yang dikemukakan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini menjadi School of Learning Psychology, yang mempengaruhi arah perkembangan teori dan praktik pendidikan yang kemudian dikenal  sebagai aliran Behavioristik. Aliran ini  menekankan pada pembentukan perilaku yang muncul sebagai hasil belajar.

  • Teori Belajar Kognitif

Dalam teori belajar kognitif, belajar adalah pengorganisasian aspek kognitif dan persepsi untuk mencapai pemahaman. Tujuan dan perilaku sangat dipengaruhi oleh proses berpikir internal yang terjadi selama proses pembelajaran.

  • Teori Belajar Humanistik

Aliran humanistik, di sisi lain, mengklaim bahwa pembelajaran manusia bergantung pada emosi dan perasaan. Sebagai anggota sekte ini, Carl Rogers menegaskan bahwa setiap individu memiliki cara belajar yang berbeda dari individu lainnya. Oleh karena itu, strategi dan pendekatan dalam proses belajar mengajar harus direncanakan dan diatur sesuai dengan keinginan dan  perkembangan emosi peserta didik.

  • Teori Belajar Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah integrasi prinsip-prinsip yang dieksplorasi melalui teori  chaos, jaringan, dan kompleksitas dan teori pengorganisasian diri. Belajar adalah proses yang terjadi di lingkungan samar-samar yang menumbuhkan elemen inti yang tidak sepenuhnya berada di bawah kendali individu.

Sugihartono, dkk (2007:35) mencatat bahwa tidak semua perilaku diklasifikasikan sebagai aktivitas belajar, sedangkan perilaku yang dikategorikan sebagai  perilaku belajar menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Perubahan perilaku terjadi secara sadar
  2. Perubahan itu terus menerus dan fungsional
  3. Perubahan yang bersifat positif dan aktif
  4. Perubahan bersifat permanen
  5. Perubahan dalam pembelajaran yang diarahkan atau diarahkan pada tujuan
  6. Perubahan mencakup semua aspek perilaku.

Menurut De porter & Hernacki (2010) gaya belajar dikategorikan menjadi tiga, yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

  • Gaya belajar visual

Gaya belajar visual (visual learners) lebih fokus melihat. Gaya belajar visual mengakses tampilan visual yang dihasilkan atau dihafal. Gaya belajar ini menekankan pada potret, hubungan warna dan  ruang, serta gambar/sketsa.

  • Gaya belajar auditori

Gaya belajar auditori (auditoryal learners) menitikberatkan pada indera pendengaran untuk mengingat sesuatu. Gaya belajar ini mencakup semua jenis bunyi dan kata. Ada penekanan yang lebih besar pada nada, musik, ritme, self-talk dan suara dalam jenis gaya belajar ini.

  • Gaya belajar kinestik

Gaya belajar kinestetik (kinesthic learners) mengharuskan staf untuk menyentuh/menyentuh sesuatu yang menyampaikan informasi/data tertentu yang dapat diingat oleh peserta didik

Prinsip- Prinsip Pembelajaran:

  1. Perhatian dan motivasi
  2. Keaktifan
  3. Keterlibatan langsung
  4. Pengulangan
  5. Perbedaan Individual
  6. Tantangan
  7. Balikan dan Penguatan

Moh. Surya (1997) mengemukakan bahwa output belajar akan tampak pada:  Kebiasaan, Keterampilan, Pengamatan, Berpikir asosiatif, Berpikir rasional & kritis, Sikap, Inhibisi, Apresiasi, dan Perilaku afektif. Secara umum ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:

  1. Faktor endogen atau disebut juga faktor internal, yaitu semua faktor yang terletak dalam diri individu.
  2. Faktor eksogen atau disebut juga faktor  eksternal adalah semua faktor yang berada di luar  individu, misalnya orang tua dan guru, atau kondisi lingkungan yang melingkupi individu tersebut (Sobur: 224).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun