Jendela kamar menghadap ke kolam renang. Ini jadi keuntungan karena bisa melihat situasi sebelum berenang. Selain itu Ega juga melihat hal-hal yang menarik. Ternyata berenang gaya katak terlihat lucu jika dilihat dari atas.Â
Orang-orang  di kolam renang pun tak jarang membuat Ega tertawa sendiri dari balik jendela. Ada seorang Bapak yang terlihat masuk ke kolam sambil memegang telpon genggam.Â
15 menit kemudian, si Bapak masih berendam di dalam kolam, sibuk dengan telpon genggamnya, beberapa menit kemudian, dia naik dari kolam, mengeringkan badan dan meninggalkan kolam tanpa berenang semenit pun. Tak jarang juga anak-anak muda yang sibuk berpose, sementara temannya memotret.Â
Berbagai macam pose alay dicoba demi status yang semoga disukai oleh banyak orang. Ada juga yang memanfaatkan kolam renang untuk betul-betul berolahraga. Bagitu masuk kolam langsung berenang nonstop.Â
Ada seorang kakek yang rutin berenang hampir setiap pagi. Ega salut dengan semangat beliau. Ega sendiri harus mengalahkan rasa malas dan memaksakan diri untuk berenang 2-3 kali seminggu. Pernah suatu kali tampak beberapa keluarga berfoto-foto di tepi kolam. Keluarga tersebut memiliki 2 anak balita.Â
Namanya anak kecil, pasti tertarik dengan air dan tidak bisa menahan diri untuk tidak bermain air. Setiap kali anak-anak mendekati air, mama-mama yang lagi asyik berpose langsung lari mengejar anak-anak mereka sambil berteriak memarahi. Sepertinya para mama menghabiskan waktu mengejar anak-anak mereka daripada berfoto. Tanpa sadar mereka sudah berolahraga di tepi kolam, olahraga lari mengejar anak-anak mereka.
Ega menikmati pemandangan yang menarik ini. Dari jendela lantai 23, dia melihat dunia kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H