Hari ini masyarakat Indonesia kian sukar menemukan media tontonan yang ramah bagi semua umur. Ramah bagi semua umur berarti kontennya bisa ditonton oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa. Kesulitan ini sering terjadi kala televisi malah menampilkan tayangan dengan label remaja atau dewasa.
Porsi tayangan anak-anak kemudian jumlahnya dikurangi, karena target audiens tidak sesuai dengan segmen iklan. Pasalnya dana operasional televisi sebagian besar didapat dari iklan. Jika para pengiklan tidak menyukai suatu acara semisal film anak, maka logika sederhana-nya tidak ada yang membiayai pemutaran film anak tersebut.
Tak ayal sulit untuk mencari tontonan bagi anak-anak. Apalagi tontonan tersebut haruslah bisa menjadi pengarah yang baik untuk perkembangan psikologis mereka. Anak-anak berada dalam fase psikologis yang penuh rasa keingintahuan. Rasa keingintahuan terkadang akan memberi mereka kesalahpahaman bila menonton media yang kontennya tidak tepat sesuai kondisinya. Salah-salah, malah bisa dijadikan sebagai panutan.
Orang tua seharusnya hadir di sini sebagai pengarah media yang pantas untuk dikonsumsi anak-anak. Kita bisa mencari tontonan alternatif lewat kanal video populer seperti YouTube. Salah satu media tontonan yang bisa menjadi rujukan adalah webseries Gob and Friends.
Gob and Friends tampil sebagai karya komunitas animator dari Surabaya, sebut saja Hompimpa Studio. Kru Hompimpa Studio bekerjasama dengan siswa-siswa SMKN 12 Surabaya beserta segenap elemen animator lainnya. Mereka sepakat untuk membuat animasi webseries Gob and Friends. Gob and Friends selalu tayang tiap jam tujuh malam hari Selasa di saluran Gob and Friends. Anda dapat mencarinya lewat kolom pencarian YouTube.
Tiap seri Gob and Friends berdurasi cukup singkat, sekitar tujuh menit. Ceritanya ringkas, mudah dimengerti, dan menarik untuk diikuti. Tim produksi animasi Gob and Friends memiliki satu kelebihan utama. Kelebihan mereka adalah menyusun cerita humor slapstick yang dapat membuat penontonnya terhibur, baik dari kalangan anak-anak dan dewasa.
Berbeda dengan genre slapstick yang menampilkan kekerasan fisik antar tokoh, Gob and Friends menyusun formula tersendiri. Tidak ada adegan pukul-memukul ataupun melukai. Tim Gob and Friends ternyata mampu membuat terobosan pada cerita yang disusun dan pesan yang disampaikan. Pemilihan karakter hewan beserta bentuk tokoh-tokoh yang gempal pun termasuk dalam kejelian tim menyusun tontonan yang ramah keluarga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI