Selamat pagi, saya menyempatkan menulis sedikit kejadian pagi ini yang saya alami,
Begini ceritanya :
Pagi tadi kira-kira pukul 06.30 saya mengantar anak sekolah, dijalan saya menyempatkan mampir ke minimarket yang terdapat ATM BCA di tengah kota wonosobo, sekedar informasi, ATM BCA di kota wonosobo, cuma ada 2 unit, satu di minimarket tersebut, dan satu tempat lagi di KCP BCA Wonsobo.
Pagi tadi saya menarik uang Rp 200.000 dalam pecahan 4 lembar Rp.50.000, saya menyiapkan uang itu untuk servis motor di salah satu dealer resmi honda disini, karena masih terlalu pagi, saya menyempatkan nongkrong dan menikmati secangkir kopi hangat mang udin di barat alun-alun wonosobo, kopi hangat dan udara pagi yang segar di kota wonosobo akhirnya sudah saya habiskan selama satu jam, kemudian saya bergegas menuju bengkel.setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya motor saya selesai di servis, ternyata tagihan servis motor saya Rp. 169.000, kemudian saya membayarkan ke kasir Rp. 170.000, (3 lembar uang Rp. 50.000, 1 lembar uang 10.000 dan 2 lembar uang 5000). Masalahnya dimulai dari sini, ketika mba-mba kasir bengkel tersebut, menolak menerima selembar uang Rp.50.000 dari saya, kasir itu meminta saya menukar dengan uang 50.000 yang lain, alasannya adalah, karena tali hologram uang tersebut tidak berwarna ungu, melainkan hanya transparan biasa.
karena memang tidak ada uang lagi di kantong saya, saya bersikeras menjelaskan, bahwa uang itu asli, karena saya mengambilnya dari mesin ATM BCA di minimarket di Jalan Ahmad Yani, wonosobo, tapi namanya karyawan yang patuh dan takut mendapat masalah kemudian, akhirnya dia tetap menolak dan meminta saya untung menggantinya, saya pun tidak terima, karena saya beranggapan uang dalam mesin ATM pastilah asli, walau bukan uang baru, pastilah petugas telah mensortir dengan ketat semua uang yang akan masuk ke dalam mesin tersebut, akhirnya saya di sarakan untuk belanja diwarung sebelah bengkel atau menukarkan uang tersebut, saya pun kembali menolak, akhirnya saya menawarkan solusi, bagaimana, kalau saya mengajak salah satu karyawan lain untuk menanyakan ke aslian uang tersebut ke Bank BCA, menurut saya itu jalan terbaik, karena saya juga merasa dirugikan dengan kejadian ini, akhirnya saya pergi bersama kepala bengkel ke Bank BCA.
Masuklah saya ke Bank BCA, dan saya langsung menuju petugas yang biasa mengeprint buku tabungan, karena dua Costumer Servis sedang sibuk dengan nasabah lain, saya langsung menunjukan uang bermasalah tersebut ke petugas itu, setalah dia melihat dan meraba serta mencoba untuk di scan di pemindai, tapi sekali lagi petugas itu tetap tidak Percaya diri untuk mengatakan keaslian uang itu, akhirnya Ia menyerakan uang itu ke bagian teller, disitu ada dua orang senior teller yang sedang tidak melayani nasabah, akhirnya keduanya memegang dan menerawang uang tersebut secara berganitan, dan menyatakan uang itu asli. Saya dan pegawai bengkel terus memerhatikannya, dan petugas bengkel meminta agar uang itu di tukar saja dengan uang lain yang bertali hologram ungu. Anehnya walau pihak BCA wonosobo menyatakan itu asli dan tanpa masalah, tetapi uang itu tetap di pisahkan dan di tulis sesuatu oleh pihak BCA disalah satu bagian uang yang berwarna putih, entah apa yang ditulis.
Setelah selesai saya menyerahkan uang pecahan Rp. 50.000 yang baru ditukar kepada kepala bengkel dan urusannya selesai sampai disitu, namun di jalan saya terus berpikir tentang hal itu, dan akhirnya saya mencoba berbagi cerita disini, semoga uang yang saya ributkan tadi memang benar-benar asli, dan kita sebagai masyarakat pengguna jasa layananan perbankan tidak mendapatkan uang yang diragukan keasliannya. Bukan nominalnya tentu saja, tapi dapak dari perdebatan seperti yang terjadi pagi tadi tentu saja sangat membuang waktu dan energi. Wasalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H