Mohon tunggu...
Yois Saputro
Yois Saputro Mohon Tunggu... pegawai negeri -

suka logika sederhana complicatedly simple bike-to-work-er milagroser

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perubahan Apa, Hasilnya Apa

4 Maret 2014   18:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sebentar lagi musim balapan F1 2014 dimulai. Cihuy …!

Walau banyak yang bilang musim ini bakal lucu—karena peraturan-peraturan baru—tapi itu tetap lebih baik; setidaknya ada satu lagi alternatif tontonan di tipi tiap dua minggu sekali.

Perubahan yang cukup besar di bagi kita yang cuman penonton [menurut saya] ada dua: di mata dan di telinga. Lewat mata, yang berubah adalah bentuk mobilnya. Well, bagi yang nggak suka melihat detilnya, mungkin gak terlihat banyak perubahan. Sedang bagi yang suka memperhatikan, kemungkinan besar akan menilai bentuk mobil F1 tahun ini lebih jelek dibanding tahun sebelum. Padahal, yang tahun kemarin itu (yang hidungnya dipaksa menunduk) juga lebih jelek dibanding sebelumnya.

Juga lewat mata, adalah nomor mobil diganti dengan nomor pebalap alias pakai sistem yang sama dengan motoGP. Nomor yang nempel di mobil bukan lagi urut 1 – 25 (minus 13), tapi terserah pilihan pebalapnya. Kayak motoGP, gitu lah. Nggak pakai kode huruf semacam EB 317 Y atau RI 8 atau semacamnya. Cuman angka doang. Satu atau dua digit.

Kalau ada hal lain yang berubah, mungkin livery (warna/grafis) mobilnya yang berubah karena timnya ganti sponsor.

Perbedaan yang bakal bisa ditangkap telinga adalah suara mesin atau knalpotnya? (Ya, iyalah. Tapi saya juga menantikan perubahan sorakan penonton untuk selain Seb .. hehe ..) Ya, itulah. Suara mendesing melengking yang sangat khas ketika mobil F1 melaju mendekati posisi kita … eh, posisi kamera yang gambarnya sedang ditampilkan di layar tipi kita. Tahun ini, suaranya lebih ngebass, dan mendekati suara geberan motor Valentino cs. (Kira-kira, kalau nonton di sirkuit tetap perlu sumbat telinga, nggak ya?)

Mungkin, perubahan yang terbesar sebenarnya adalah pada mesinnya. Tapi yang merasakan perubahan itu bukan kita (selain melalui suaranya yang saya ceritakan sedikit tadi). Yang jelas merasakan adalah para mekanik, perancang mobil, dan pebalapnya. (Misalnya Rosberg yang pernah ngaku agak kesulitan dan serasa seperti mengendarai mobil ayahnya—yang juara F1 di era 1980-an. Tapi Kimi cuek aja dan bilang gak perlu gaya baru dalam mengemudikan mobil musim ini.)

Musim 2014, mobil F1 tidak lagi pakai mesin V8 2.500 cc. Mesinnya diganti dengan tipe V6 berkapasitas 1.600 cc pakai turbo. (Di era 1980-an, mesin F1 juga pakai turbo, kapasitas 1.500 cc, tapi tenaga yang dihasilkan nggak kurang dari output dari mesin F1 di era-era setelahnya yang 3.000 cc maupun yang 2.500 cc.)

Kalau kita melihatnya dari tribun, grandstand atau layar tipi, perubahan mesin itu mungkin tidak akan terlihat. Kecepatan mobil-mobil itu kurang lebih sama dengan sebelum-sebelumnya. Waktu tempuh per lap juga tidak akan jauh berbeda (nol koma nol nol sekian detik tidak akan terasa bagi penonton).

Kalau perubahan mesin itu pakai alasan hemat energi, itu memang hemat. Mesin F1 musim lalu butuh 160 kg bahan bakar untuk sekali balapan. Mesin musim ini hanya perlu 100 kg.

Kalau perubahan-perubahan aturan itu untuk menghemat biaya, mungkin nggak terlalu hemat juga. Toh, ngangkut-ngangkut logistik F1 itu tetap saja pakai jumlah trailer yang sama (berapa container per tim? Saya lupa). Nah, dengan bertambahnya jumlah balapan (seri) dalam satu musim, berarti tambah biaya, kan?

Nah, hasil apa yang kamu tunggu dari perubahan-perubahan di musim ini?

Saya ingin menjawab duluan. Perubahan paling menarik bagiku adalah perubahan warna baju Kimi. Semoga dampaknya bisa mengacak-acak status quo tim cap banteng. Bukan hanya dari usaha dia doang, tapi kan ganti-bajunya itu bakal memaksa Fernando untuk lebih mati-matian mempertahankan rekor gak-pernah-kalah-dari-teammate-nya. Ingat, Fernando pernah ngamuk-ngamuk waktu teammate-nya bisa menyamai levelnya (sewaktu pakai mobil silver di musim 2007) :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun