Mohon tunggu...
yanto yohanes
yanto yohanes Mohon Tunggu... -

sedang memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hematnya Jika Semua Pejabat Melakukan "Pencitraan "

6 Oktober 2013   19:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sedikit menyinggung apa yang dilakukan Jokowi sebagai Gubernur DKI dengan gaya blusukannya, kesederhanaannya dan tidak menggunakan fasilitas negara untuk urusan pribadi. Ternyata semua itu menimbulkan tuduhan bahwa semua yang dilakukan adalah upaya pencitraan diri.

Untuk saya merasa maklum jika ada pihak yang mengatakan demikian. Pihak-pihak/oknum yang mengatakan demikian saya yakin adalah orang-orang yang jika melakukan hal-hal baik di mata publik berarti mereka sedang berupaya mencitrakan diri. Dapat diartikan orang-orang ini membuka rahasia mereka sendiri.

Ternyata semua hal yang dikatakan pencitraan diri ini tidak membutuhkan biaya besar (berarti menghemat uang negara).

Blusukan hanya butuh mobil dinas/malah bisa jalan kaki saja, tidak perlu pengamanan berlebihan, sewa tempat untuk panggung atau malah sewa artis hanya untuk menyapa dan bertemu rakyat. Negara hemat bukan?

Gaya hidup sederhana menjadikan seseorang bersyukur atas apa yang telah diterima, hal ini menjauhkan seseorang dari pikiran untuk memiliki sesuatu yang tidak sesuai dengan kemampuannya dengan segala cara. Bawahan takut terlihat lebih mewah dari atasan/pimpinannya, otomatis bawahan akan bergaya hidup sederhana apa adanya. Tidak ada korupsi negara hemat bukan?

Tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi adalah contoh nyata seorang pemimpin yang memberi teladan agar para bawahan tidak melakukannya juga. Ini sangat efektif dalam memberikan sanksi untuk yang melanggar. Kalau bos tidak boleh otomatis anak buah tidak boleh, lha wong kalau bos boleh saja anak buah belum tentu boleh. Negara hemat bukan?

Karena banyaknya uang negara yang bisa dihemat jika para pejabat/pemimpin mencitrakan diri mereka, maka saya sangat mendukung program pencitraan diri sampai akhir hayat.

Lho kok sampai akhir hayat? Iya dong, bukankah para pejabat harus memberikan contoh yang baik agar para bawahan menjadi seperti atasan/pemimpinnya.

Bangsa kita adalah seorang anak kecil. Anak kecil hanya mengikuti tindakan orangtua/orang di dekatnya, bukan menuruti kata-katanya. Tindakan itu nyata. Salam Indonesia Damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun