Mohon tunggu...
Yoga Mahardhika
Yoga Mahardhika Mohon Tunggu... Konsultan - Akademisi, Budayawan & Pengamat Sosial

Pembelajar yang ingin terus memperbarui wawasan, mempertajam gagasan, memperkaya pengalaman dan memperbesar manfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Corona Ancam Depresi Global, Indonesia Sangat Siap Antisipasi

11 Februari 2020   18:18 Diperbarui: 11 Februari 2020   18:20 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis ekonomi adalah peristiwa tak terelakkan dalam sejarah dunia. Masyarakat modern menyatu dalam tatanan global, saling terikat satu sama lain, sehingga tak satu pun negara bisa hidup tanpa negara lain. Sebaliknya, setiap kejadian yang menimpa suatu negara berpengaruh terhadap negara lain. Tekanan ekonomi terhadap suatu negara bisa berdampak pada negara lain bahkan berdampak pada dunia.

Ketika dampak itu bersifat sistemik, saat itulah terjadi krisis global. Kita mencatat krisis global terjadi pada 1997-1998, yang menggoyang tatanan moneter negara-negara Asia. Pada 2008 juga terjadi krisis finansial yang meletup di Amerika dan mempengaruhi ketidakpastian dunia. Krisis global itu adalah kulminasi proses ekonomi yang mencapai titik jenuh, lalu mencari keseimbangan dunia yang baru.

1. Ancaman Depresi Global 2020

Jauh hari, para ekonomi dan kalangan pengamat sudah mewanti-wanti adanya potensi krisis ekonomi tahun ini. Salah satu indikasinya, yaitu pelambatan ekonomi global yang terjadi beberapa tahun belakangan. Potensi krisis itu sudah terlihat di penghujung 2019, ketika IMF mencatat pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3 persen. Angka itu lebih rendah 0.6 persen dibandin tahun sebelumnya yang mencatat pertumbuhan sebesar 3.6 persen.

Penurunan itu tidaklah kecil, mengingat pertumbuhan 0.6 persen itu setara dengan kontribusi ekonomi negara-negara Afrika Selatan. Dan ternyata, penurunan itu belum berakhir. Pada 2020 ini, para ekonomi dan kalangan pengamat memperkirakan pelambatan ekonomi itu akan terus terjadi, salah satunya dipengaruhi oleh pelambatan ekonomi yang dialami Tiongkok.

Sebagai salah satu penopang angka pertumbuhan dunia, perekonomian Tiongkok terus merosot. Pada 2019, perekonomian terkuat nomor 2 sedunia ini hanya mencatat pertumbuhan sebesar 6 persen, angka terendah dalam 28 tahun terakhir. Dan diperkirakan pelambatan Tiongkok ini akan terus terjadi.

2. Indonesia Sangat Siap

Ketika pertumbuhan ekonomi dunia 2019 hanya 3 persen, potensi krisis global sudah terlihat. Apalagi pertumbuhan itu diperkirakan kembali turun pada 2020. Dan ternyata, pelambatan itu terjadi lebih awal seiring penyebaran virus corona di Tiongkok. Isolasi kota Wuhan pada 23 Januari 2020 adalah sinyal sangat jelas, mengingat Wuhan adalah kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Negeri Tirai Bambu. Anehnya, jauh sebelum pandemi Corona menyebar, Jokowi sudah sangat sigap terhadap kemungkinan depresi ekonomi.

Pada Rapat Kabinet awal tahun (06/01/2020), Jokowi sudah meminta seluruh jajaran kementerian/ lembaga (K/L) mempercepat anggaran belanjanya. Percepatan ini adalah antisipasi paling nyata terhadap kemungkinan depresi global. Besarnya belanja modal dari pemerintah akan memutar roda ekonomi, dan daya beli masyarakat tetap bisa bertahan. Ini sangat penting, karena ketahanan di masa awal depresi global sangat berpengaruh terhadap periode berikutnya.

Selain itu, Indonesia juga sudah mempersiapkan cadangan konsesi dagang dengan berbagai negara di luar Tiongkok. Dan pada Sidang Kabinet Paripurna hari ini (11/02/2020), Jokowi menegaskan instruksinya agar seluruh jajaran K/L mempercepat belanja modal, termasuk pencairan dana desa, agar perputaran ekonomi dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

3. Habis Krisis, Terbitlah Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun