Dahulu kala ada perempuan bernama Kisogatami, seorang perempuan jelita. Menjadi dambaan bagi kebanyakan pria, lantas ia menikah dengan seorang pemuda, ia kemudian dikaruniai seorang anak. Mereka tentu saja bahagia, tentu saja! Punya momongan kok. Sebagaimana putaran kehidupan, tidak ada yang kekal. Hari ini bahagia, esok bahagia. Jam ini susah, esok senang. Bulan ini tertawa, bulan esok muram. Anaknya Kisogatami akhirnya meninggal dunia dalam usia dua tahun. Masih unyu-unyu yah...? tapi mau bagaimana juga? Tidak ada yang bisa menolak kematian. Yang bisa kita usahakan adalah memperpanjang hidup sebisanya! Karena tidak terima, ia kemudian mencari orang bijak supaya anaknya bisa hidup kembali. Orang bijak itu meminta Kisogatami supaya mencari Lada hitam ke keluarga yang anggota keluarganya belum ada yang pernah meninggal. Kisogatami, tentu senang sekali. Ia berharap bisa menemukan keluarga itu, supaya anaknya bisa hidup. Tetapi apa kenyataannya? Semua keluarga pernah mengalami kematian. Di akhir perjalanan luka batinnya, Kisogatami mengetahui... bahwasanya proses kematian adalah hal yang alami, kematian mirip daun yang jatuh dari ranting. Sederhana. Sedih karena kita tidak mau kehilangan, tapi apakah itu mungkin?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H