Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Sang Gelas

29 Juli 2024   14:01 Diperbarui: 29 Juli 2024   14:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Putaran gelas kembali berulah.

 Tiap teguknya mengiringi beragam cerita.

Tak semanis sirup tak juga sepahit kopi tanpa gula.

Baca juga: Kelakar Sang Bocil

Namun rasanya mampu membawa setiap penikmatannya melepas pilu.

Kini dia berada pada tanggan yang hampa.

 Menahannya dengan begitu lama, tanpa mau melepaskan.

Baca juga: Tawa Sang Waktu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Maut yang Bercanda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun