Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melodi Rindu

22 Juli 2024   12:06 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:10 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar Dokumen Pribadi

Tarian jemari menari dipapan keyboard menghasilkan melodi merdu nan lirih.

  Lantunan nada yang dihasilkan membawa serta serpihan hati yang patah oleh irisan kenangan.

 Terhanyut, terbuai dan terlena oleh  nada yang di hasilkan, tak terasa linangan airmata menetes tanpa permisi dihantar  melodi rindu.

Baca juga: Pergilah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Perjalanan Panjang

Baca juga: Tenggelam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun