Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pengecut

19 Juli 2024   20:31 Diperbarui: 19 Juli 2024   20:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Dokumen Pribadi

 Fase itu datang lagi,. 

  Terpuruk,terpenjara dan terluka oleh rasa yang tak kunjung mati, membekas dan melekat direlung sanubari, tersesat di labirin ingatan tanpa tau jalan keluar

Aku buruk dalam mengumkapkan rasa,.

Aku bisa mengebaikanmu sepanjang hari tetapi terus memikirkanmu setiap detik.

Pengecut,!

.ya memang itulah aku.

Hanya mampu menjiksa diri dengan perasaan hampa tak pasti tanpa bisa mengungkapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Maut yang Bercanda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun