Lelucon badut tak selucu biasanya,.
  Riuh tawa penonton seperti angin lalu yang menghempas setiap kenangan pahit yang membekas.
 Lantas apa yang mesti ditertawai?
 Mengingat adalah hal termuda bagi orang yang memiliki pikiran tapi melupakan merupakan hal terberat bagi orang yang memiliki hati.
   Salahkah protesku pada Tuhan yang mencipkan hati?
 Mampuka dia menjawabNya?
 Jika mampu kenapa masih tersisa rasaÂ
Yang membekas?
Lantas apa yang mesti aku percaya?
Tuhan yang menciptakan semesta atau pikiran yang mengembara liar tanpa batas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H