Mohon tunggu...
mort retardée
mort retardée Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Menulis, membaca , rekreasi. Jika gagal jangan takut untuk mencoba kembali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak di Penghujung Malam

26 Mei 2024   01:43 Diperbarui: 26 Mei 2024   01:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen Pribadi.

    Berteman sepi berkawan gelapnya malam, menanti sang Surya terbangun dari tempat peristirahatannya.

Selami makna disetiap dentingan jam yang riuh disetiap detiknya,  seakan memaksa mata tuk terpejam.

   Kutitpkan  s'gala sair yang meredam disetiap cela  pikiran bersama salam penawar sendu ,diiringi  terbenamnya sang rembulan di penghujung malam.

Ku rayu malam  kubalai sunyi tuk sedikit memberi waktu  agar pikiran termakan imajinasi yang telah mati ditelan rindu.

Baca juga: Risau Tak Berujung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun