Â
- Resensi :
Buku ini menceritakan tentang petualangan tiga sahabat, Raib (berasal dari klan Bulan, dia dapat menghilang dan berteportasi, mempunyai sifat pemberani dan selalu berhati-hati dalam mengambil tindakan), Selly (berasal dari klan matahari, dapat mengeluarkan petir dari tangannya, agak penakut namun peduli dengan sahabatnya) dan Ali (berasal dari klan bumi, dapat berubah menjadi buas karena dapat berubah menjadi beruang, paling cerdas diantara teman-temannya sekaligus paling sembrono).
Masih dalam misi menyelematkan dunia paralel. Setelah pada buku sebelumnya di ceritakan bahwa Si Tanpa Mahkota telah tebebas dari penjara bayangan dibawah bayangan. Dengan terbebasnya Si Tanpa Mahkota maka pertarungan antar klan akan segera dimulai, dan saat ini Si Tanpa Mahkota sedang menyiapkan pasukan yang masih setia kepadanya.
Namun sebelum itu Si Tanpa Mahkota sedang mencari senjata sakti yang akan digunakan dalam pertempuran, yang ternyata berada di Klan Komet. Para petinggi klan mengadakan pertemuan di klan matahari saat sedang berlangsung festival bunga matahari, tanpa disadari disana hadir Si Tanpa Mahkota yang memanfaatkan momen itu untuk membuka portal menuju ke klan komet.
Petualangan mereka semakin membingungkan ketika Ali didetik-detik terakhir memutuskan untuk loncat kedalam portal yang telah dibuka itu, lewat bunga matahari yang mekar pertama di klan matahari. Demi mencegah itu semua, kembali Raib, Selly dan Ali nekat mengejar Si Tanpa Mahkota memasuki portal yg menuju pulau dengan tumbuhan aneh, dimana pulau itu ada portal yang menuju langsung ke Klan Komet.
Namun justru ke tiga sahabat itu terdampar di dunia misterius, dimana ada pulau-pulau aneh berdasarkan nama hari. Pulau Hari Senin,Pulau Hari Selasa, Pulau Hari Rabu, Pulau Hari Kamis, Pulau Hari Jum'at, Pulau Hari Sabtu dan Pulau Hari Minggu.
Di Pulau Hari Senin mereka bertemu dengan Paman Kay dan Bibi Nay, sebuah pulau dengan perkampungan dibawah tanah, dipulau itu mereka diuji tentang Kejujuran dengan menolak mencuri makanan di perahu. Ini terjadi ketika Ali sedang merasa lapar dan ia mencari makanan disalah satu perahu yang sedang tertambat di dermaga, tapi ketika ia hendak memakan buah itu Raib dengan segera memarahinya sehingga Ali tidak jadi memakannya.
Di Pulau Hari Selasa mereka bertemu dengan kembaran Paman Kay, yaitu Kakek Kay. Mereka di uji dengan Ujian Kepedulian dengan membantu Cindanita mencari bonekanya yang hilang di ambil bintang laut. Binatang laut yang mengambil boneka itu adalah bintang laut, mereka banyak mencuri barang-barang disekitar laut.
Barang curian itu kemudian dibawa kesebuah goa dan disana ditumpuk menjadi satu. Sebelum mendapat boneka itu mereka mengikuti bintang laut yang kecil samapi menuju ke goa itu dan kemudian mereka bertarung habis-habisan melawan sang raja bintang laut yang bisa mengeluarkan bau yang tak sedap.
Di Pulau Hari Rabu mereka bertemu dengan dengan Petani Kay. Dipulau tersebuat mereka mendapat Ujian Kesabaran dengan mendengar celotehan sepanjang malam dari Petani Kay yang tinggal sendirian karena istrinya tinggal dipulau lain dan juga Ujian Kecerdasan dengan mengalahkan kawanan burung hitam yang mau memakan hasil panen warga.
Seli adalah orang yang paling antusias untuk mendengarkan celotehan petani kay. Siklus panen di pulau hari rabu terjadi sangat cepat hanya membutuhkan selang waktu satu hari dari masa tanam kemasa panen. Saat itu panen yang dihasilkan sangat melimpah, warga membantu petani kay untuk memanen padi itu, namun semuanya menjadi ketakutan saat burung hitam mulai menyerbu tanaman itu.