Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak pegunungan. Di tahun 2019 ini trend mendaki gunung semakin meningkat, apalagi dikalangan para mahasiswa. Berbeda dengan anggapan zaman dulu ketika mendaki gunung itu merupakan suatu hal yang berbahaya, namun sekarang mendaki gunung itu semacam permainan yang menyenangkan.Â
Mendaki gunung adalah sebuah proses yang tidak mudah, kekuatan fisik, kerjasama tim sangat dibutuhkan untuk mencapai sebuah puncak. Selain itu mendaki gunung juga sebagai latihan bertahan hidup di alam terbuka.
Mental para pendaki gunung tentunya juga harus sangat dipersiapkan ketika ingin mendaki gunung. Para pendaki juga harus memperhatikan daya tahan tubuh mereka sendiri dan kondisi fisik.
Kode etik mengenai keselamatan jelas merupakan hal yang paling diutamakan dalam kegiatan ini. Kode etik keselamatan rupanya terkadang kurang diperhatikan oleh para pendaki, bisa dilihat dari beberapa kasus yang akhir-akhir ini terjadi. Misalnya kejadian meninggalnya dua pendaki asal Jambi di Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan.Â
Sebenarnya apa sih yang melatar belakangi orang menjadi suka untuk naik gunung? Semoga saja bukan hanya untuk sekedar pamer foto di media sosial saja ya. Banyak juga yang hobi untuk mendaki gunung itu guna mencerahkan pikiran mereka dari kepenatan akibat rutinitas yang mereka jalani setiap hari.
Meskipun peralatan untuk mendaki gunung itu mahal, tetapi jasa penyewaan alat-alat outdoor memudahkan para pendaki yang ingin menyewa alat yang belum mereka punya.
Perlu diingat bahwa kita juga perlu untuk merawat bumi kita, karena akhir-akhir ini keprihatinan mengenai sampah yang berada dipuncak gunung semakin meningkat. Padalah sudah banyak himbauan lewat bentuk tulisan "bawa turun sampahmu" tetapi tetap saja ada yang melanggarnya.
Mendaki gunung mengajarkan kita cara bagaimana menikmati alam tanpa harus merusaknya. Ketika kita bersikap baik kepada alam, alam pun akan membalasnya dengan ramah kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H